Jumat 26 Jan 2018 17:50 WIB

Tiga Daerah di NTT Rawan Angin Kencang

Warga Kupang, Sumba Timur, dan Manggarai Barat diimbau waspada.

Angin puting beliung (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Angin puting beliung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  KUPANG -- Warga Kota Kupang, Sumba Timur, dan Manggarai Barat diminta selalu mewaspadai kemungkinan bencana alam angin kencang selama cuaca buruk yang rawan terjadi di daerah tersebut. Imbauan disampaikan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyusul musim hujan yang masih melanda daerah ini.

"Tiga daerah itu masuk daerah rawan bencana alam angin puting beliung sehingga harus waspada ketika musim hujan seperti ini," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Tini Thadeus, Jumat (26/1).

Menurut Tini, ketiga daerah tersebut setiap tahun dilanda bencana alam yang menyebabkan rumah penduduk rusak diterjang angin. Ia mengatakan, masyarakat di tiga daerah itu diminta untuk lebih wasapada apabila mengetahui tanda-tanda terjadi angin puting beliung yang selalu diawali terjadinya hujan gerimis disertai angin kencang.

"Pada saat anomali cuaca seperti ini sangat berpotensi terjadinya bencana alam angin puting beliung," tegas Tini.

Ia mengatakan, bencana alam angin puting beliung yang terjadi pada Desember 2017 di Kecamatan Lembor, Manggarai Barat, Flores, telah merusak 50 unit rumah penduduk dan fasilitas sekolah.

Hal yang sama juga terjadi di Kota Kupang, menyebabkan 123 rumah penduduk di Kelurahan Sikumana dan Oepura, Kecamatan Maulafa rusak setelah diterjang angin puting beliung yang hanya berlangsung lima menit.

Ia mengatakan, bencana alam angin puting beliung yang terjadi di Kecamatan Kambera, Sumba Timur, menyebabkan rumah penduduk setempat rusak serta menumbangkan pohon. "Daerah Sumba Timur banyak yang terbuka karena tidak memiliki banyak pohon, sehingga perlu ada gerakan penghijauan secara besar-besaran di daerah itu guna meredam tekanan dan terjangan angin," tambah Tini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement