Rabu 24 Jan 2018 10:58 WIB

Hampir 100 Anak Asmat Derita Gizi Buruk

Tercatat 69 orang meninggal dunia karena gizi buruk

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Penderita gizi buruk, tergolek lemas, di Rumah Sakit (ilustrasi).
Foto: Antara/Saiful Bahri
Penderita gizi buruk, tergolek lemas, di Rumah Sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dengan munculnya kejadian luar biasa (KLB) gizi buruk dan campak yang mengakibatkan puluhan anak meninggal, beberapa waktu lalu Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah mengirimkan tim relawan ke Kabupaten Asmat, Papua. Komandan Lapangan Baznas di Asmat, Taufiq Hidayat melaporkan tentang krisis kesehatan di Kabupaten Asmat hingga Selasa (23/1) kemarin.

Berdasarkan data yang diperoleh Taufiq, sudah hampir 100 anak yang menderita gizi buruk di Asmat. "Krisis Kesehatan yang terjadi di Kabupaten Asmat sejak September 2017 hingga kini 23 Januari 2018 tercatat 90 jiwa menderita gizi buruk," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/1).

Ia menjelaskan, dari 22 Distrik di Kabupaten Asmat, 137 kampung sudah terlayani dan 11.836 anak sudah mendapatkan layanan. Sementara, warga Asmat yang menderita campak ada sekitar 614 jiwa, 90 jiwa menderita gizi buruk, 4 jiwa menderita gizi buruk dan campak, dan 25 jiwa suspek campak.

Tidak sedikit warga Asmat yang meninggal akibat adanya kejadian luar biasa ini. Menurut Taufiq, sepanjang September 2017 hingga 22 Januari 2018 tercatat 69 orang meninggal dunia. Dengan rincian sebagai berikut:

 

-37 Jiwa dari Warga Distrik Pulau Tiga, karena campak

-15 Jiwa dari Warga Distrik Fayit, 14 Jiwa karena campak dan 1 jiwa karena gizi buruk

- 8 Jiwa dari Warga Distrik Aswi, karena campak

- 4 Jiwa dari Warga Distrik Akat, karena campak

- 5 Jiwa meninggal di RSUD Kabupaten Asmat, 2 jiwa karena campak dan 3 Jiwa karena gizi buruk.

 

Untuk membantu mengatasi KLB ini, Baznas telah membuka Posko Crisis Center di Masjid An-Nur Kota Agats Kabpoaten Asmat dan membangun Jaringan lokal. Kemudian, mengunjungi distrik distrik yang menjadi lokasi terjadinya wabah diantaranya Distrik Sawaerma dan Distrik Akat

 

"Dari kunjungan tersebut tim memberikan bantuan layanan kesehatan di Puskesmas, serta membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk menunjang program kerja ke depan," kata Taufiq.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement