Rabu 24 Jan 2018 08:04 WIB

Ada Gempa, Sandiaga: Saya tak Mau Panik, Tapi Panik Juga

Sandi merasa gempa saat sedang diwawancara reporter televisi

Rep: Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Foto: Antara/Galih Pradipta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sempat panik saat terjadi gempa yang terasa hingga ke Kompleks Balai Kota. Saat itu ia sedang bertemu dengan para wartawan televisi.

"Saya enggak panik sebetulnya, tapi panik juga," kata dia di Balai Kota, Selasa (23/1) sembari tertawa.

Saat guncangan pertama terjadi, Sandiaga sedang berbicara di hadapan awak media. Sembari bicara, ia melihat lampu mulai bergoyang. Ia sempat mendengar bunyi-bunyi yang tidak wajar.

"Ini (lampu) goyang begitu loh. Ada bunyi krek-krek-krek gitu," tutur politikus Gerindra ini.

Saat itu ada beberapa pembawa acara berita televisi di ruangan tersebut. Prabu Revolusi dari CNN lalu memberitahukan bahwa ada gempa. "Gempa, gempa, gempa," kata Sandiaga menirukan Prabu.

Personel Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (KDH-KLN) menginstruksikan semua orang yang berada di dalam ruangan untuk keluar. Mereka ingin memastikan situasi aman.

Sebelumnya, gempa terjadi di Lebak, Banten, dan terasa hingga ke Jakarta. Guncangan terasa beberapa kali. Guncangan pertama terasa sekitar pukul 13.35 WIB.

Saat gempa berlangsung, para karyawan, wartawan, dan tamu sedang melakukan aktivitas seperti biasa. Setelah guncangan pertama, guncangan yang lebih kuat kembali terasa.

Para wartawan yang berada di selasar samping berlarian ke area lapang di depan Balai Kota. Sampai di sana, Sandiaga dan para tamu tampak sudah berdiri di dekat lokasi air mancur. Karyawan pemprov yang berada di Balai Kota pun ikut berhamburan.

Gempa 6,4 SR diketahui terjadi pada pukul 13.34.50, berpusat 81 kilometer barat daya Lebak-Banten dengan kedalaman 10 kilometer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement