Rabu 24 Jan 2018 06:51 WIB

Luhut: Kabar Saya Maju di Pilpres Hoax

Luhut mengatakan tidak punya ambisi untuk jabatan lain

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kabar yang menyebut dirinya akan maju sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2019 adalah kabar yang tidak benar atau hoax. Ia menyebut hal itu sebagai fitnah yang keji.

"Perlu saya tegaskan bahwa informasi tersebut sama sekali tidak benar dan merupakan fitnah yang keji," ujar Luhut dalam keterangan klarifikasinya di Jakarta, Selasa (23/1).

Sebelumnya beredar sebuah undangan bertajuk Deklarasi Pasangan Kebangsaan Menuju Pilpres 2019 yang menyebutkan bahwa nama AM Hendropriyono dan Luhut Pandjaitan akan berpasangan sebagai Capres dan Cawapres 2019. Dalam undangan itu tertulis bahwa deklarasi akan dilaksanakan pada Senin, 29 Januari 2018.

Luhut menegaskan hal tesebut fitnah yang ditujukan kepada AM Hendropriyono dan dirinya pribadi. Menurutnya, sejak ia masuk ke dalam pemerintahan Joko Widodo pada 31 Desember 2014 ia hanya fokus pada tugas dan kewajiban selaku pembantu Presiden.

"Sebagai seorang prajurit TNI loyalitas saya tegak lurus kepada pimpinan. Tidak pernah saya berpikir di luar tugas dan tidak pernah saya mempunyai ambisi atau keinginan politik/jabatan lain," kata Luhut.

Luhut menegaskan ia dan Hendropriyono telah berkawan baik sejak puluhan tahun lalu. Meski keduanya sama-sama sebagai prajurit Kopassus, tetapi ia mengaku tidak pernah berbicara mengenai masalah pencalonan dalam Pilpres.

"Saya imbau kepada masyarakat untuk tidak percaya atau menyebarkan informasi bohong tersebut dan kepada penyebar atau penggagas fitnah tersebut saya minta untuk menghentikan tindakan yang jahat itu. Marilah kita bersatu-padu membangun NKRI tercinta dan jauhkan sifat-sifat adu domba dan fitnah," ujar Luhut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement