REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak langsung percaya terhadap video atau gambar kerusakan akibat gempa yang beredar di media sosial. Diketahui jika gempa bumi dengan 6,4 Skala Richter terjadi sekitar pukul 13.34 di Provinsi Banten.
Tepatnya pusat gempa di wilayah Samudera Hindia, Selatan Jawa atau tepatnya 43 kilometer (km) arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km. Gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Jangan mudah percaya dengan gambar atau foto dampak gempa Banten karena tidak semuanya benar. Hati-hati, jangan terprovokasi," ujar Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya, Selasa (23/1).
Katanya, masyarakat diminta mengecek terlebih dahulu sumber informasi berasal. Terutama ketika sumbernya tidak dipercaya. Hal itu dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
Tony menambahkan, hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Pihaknya meminta masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Cilangkahan tetap tenang dan tidak terpancing isu yang belum benar.
"Mohon ikuti semua instruksi dari pihak berwajib serta tidak langsung percaya dengan info yang beredar di media sosial," ungkapnya.
Gempa bumi juga dirasakan hingga ke wilayah Bandung Raya. Ratusan warga yang sedang beraktivitas di pasar, gedung dan perkantoran dikagetkan dengan gempa dan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.