REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan gerhana bulan total yang akan berlangsung pada 31 Januari 2018 bisa disaksikan di provinsi itu. Khususnya bila cuaca sedang cerah.
"Jika cuaca cerah, masyarakat yang berada di Sumbar bisa melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang," kata Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Rahmat Triyono ketika dihubungi dari Padang, Senin (22/1).
Saat gerhana bulan itu juga bertepatan dengan fenomena jarak bulan dan bumi lebih dekat dari biasanya atau biasa disebut perige, yakni sekitar 360.000 kilometer.
Gerhana bulan total terjadi saat keseluruhan wajah bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi bumi.
"Gerhana bulan total dapat dilihat mulai pukul 19.51 WIB dan puncaknya 20.27 WIB," ujarnya.
Selama gerhana itu bulan akan berwarna kemerahan. Gerhana bulan akan berakhir pada 21.07 WIB.
Menurutnya jika masyarakat hendak melihat fenomena astronomi itu dengan baik, dianjurkan menggunakan teropong. "Namun dilihat dengan mata telanjang juga bisa jika cuaca cerah," katanya.
Melihat gerhana bulan total, lanjutnya tidak memerlukan perlindungan mata khusus karena tidak membahayakan bagi mata.
BMKG Padang Panjang, kata dia juga akan melakukan pengamatan saat tejadinya gerhana bulan total dan bulan di perige ini. "Kami akan menggunakan teropong untuk pengamatannya dan semoga cuaca cerah," tambah Rahmat.