Senin 22 Jan 2018 18:00 WIB

PD Pasar Benarkan Beras Bulog Sering Ditolak

Biasanya beras Bulog itu pedagang malas menerima.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Andi Nur Aminah
Beras bulog (ilustrasi)
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Beras bulog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Beras dari operasi pasar Bulog kerap kali mengalami penolakan oleh pedagang. Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur PD Pasar Kota Tangerang, Titin Mulayati.

Titin mengatakan, beras dari Bulog sering mendapat penolakan lantaran kualitas yang diberikan jauh dari harapan pedagang. "Biasanya beras Bulog itu orang tidak mau menerima dan tidak mau membeli, pedagang juga malas menerima," ujar dia saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/1).

Namun, Titin menjelaskan berbeda dengan operasi di tahun ini. Kecenderungan pedagang untuk menolak beras dari Bulog menurun karena kualitas yang dijanjikan sudah mulai membaik. Perkembangan operasi pasar sejauh ini, Titin mengatakan, di Pasar Anyar Kota Tangerang mendapat tambahan beras operasi dari Bulog sebanyak 10 ton.

Harga beras yang sebelumnya mencapai Rp 12 ribu sudah turun menjadi Rp 11 ribu sampai Rp 10.500. "Dengan bantuan operasi pasar itu bisa menstabilkan harga, dari naik menjadi stabil Rp 9.300," jelas dia.

Titin mengatakan, di Pasar Anyar sendiri sudah menerima pasokan beras dari Bulog sekitar 80 ton. Operasi pasar tersebut, kata dia, akan terus dilanjutkan hingga harga beras medium benar-benar stabil di Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan dan Bulog, yakni Rp. 9.300 per kilogramnya.

"Katanya kemarin sudah cukup, tapi ternyata sekarang ditambah lagi, sepertinya akan terus sampai stabil hingga seluruh pedagang menjual sampai ke Rp 9.300," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement