Senin 22 Jan 2018 09:15 WIB

Tim Selidiki Kematian Gajah di Lombok

Gajah jantan Rambo berusia sekitar 50 tahun itu mati pada 15 Januari 2018.

Gajah
Foto: ROL/Sadly Rachman
Gajah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menurunkan tim investigasi untuk mengetahui penyebab kematian seekor gajah jantan milik pengelola Lombok Elephant Park di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Kepala Humas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB Ivan Juhandara di Mataram, Senin, mengatakan dua orang anggota tim tersebut adalah ahli gajah dari BKSDA Medan, Sumatra Utara, drh Talia Jalia, dan pemerhati satwa liar dari Jakarta, Ercci Ilena Kandau.

"Keduanya diutus oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. Mereka sudah melakukan investigasi pada 20-21 Januari 2018," katanya.

Ia menyebutkan gajah jantan bernama Rambo berusia sekitar 50 tahun itu mati pada 15 Januari 2018. Gajah itu didatangkan dari Lampung pada November 2016 dan merupakan satu dari empat ekor gajah koleksi Lombok Elephant Park. Tim investigasi itu, lanjut Ivan, menanyakan langkah-langkah yang dilakukan oleh tim medis taman gajah tersebut. Selan itu, menanyakan tentang riwayat medis dari gajah yang mati tersebut.

Utusan Kementerian LHK tersebut juga memberikan gambaran pengalaman tentang penanganan gajah yang dilakukan di Sumatra Utara, serta berbagi cara memberikan vitamin dan teknik menyuntik gajah agar aman buat dokter hewan dan gajahnya.

"Terkait dengan hasil investigasi, kami belum tahu seperti apa hasilnya," ujar Ivan.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA NTB Tri Endang Wahyuni mengatakan kematian seekor gajah tersebut diduga menderita penyakit pada jantung dan usus besar. Hal itu berdasarkan hasil diagnosa sementara dokter hewan Lombok Elephant Park.

"Tapi kami belum bisa menyimpulkan apakah penyakit tersebut bawaan dari Lampung atau sakit sejak berada di Lombok," katanya.

Pihaknya telah memberikan teguran kepada pengelola Lombok Elephant Park agar meningkatkan perawataan secara maksimal kepada gajahnya dan semua satwa liar yang dikoleksi.

BKSDA NTB juga melakukan evaluasi terhadap seluruh kekurangan pengelolaan satwa liar di Lombok Elephan Park. Hasil evaluasi tersebut diberikan melalui surat resmi. Pengelola Lombok Elephant Park juga diminta berhati-hati dalam memelihara dan merawat semua satwa liar koleksinya. Mereka harus melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap satwa koleksinya secara rutin.

"Kami juga menyarankan agar mendatangkan dokter hewan dari Taman Safari Jakarta," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement