REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat melanjutkan proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru. Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan, pengerjaan tol sepanjang 255 kilo meter (km) tersebut memang cukup sulit dari segi teknis lantaran harus membelah bentang alam yang berbukit.
Tak hanya itu, Pemprov Sumbar masih memiliki pekerjaan rumah untuk merampungkan pembebasan lahan di atas tanah ulayat. Alasannya, sebagian lahan yang bakal digunakan berada di atas tanah ulayat.
"Yang susah kan rumah-rumah ini. Tanah ulayat kita datangi, kita perhitungan dengan dia (tokoh adat). Bukan ganti rugi, tapi ganti untung," ujar Nasrul, Ahad (21/1).
Pengerjaan jalan tol Padang-Pekanbaru memang sempat tertunda lantaran adanya perubahan trase. Masuknya Jepang sebagai salah satu sumber pendanaan membuat Hutama Karya selaku kontraktor mengubah trase dan merancang sejumlah terowongan. Nasrul menambahkan, perubahan trase ini sudah disepakati Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Bahkan ia menegaskan bahwa tokoh masyarakat sudah diajak bicara mengenai hal ini.
"Masyarakat setuju (perubahan trase). Bupati setuju," katanya.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa pemerintah Jepang sudah sepakat untuk memberikan pinjaman dalam proyek tol Padang-Pekanbaru ini. Meski begitu, Basuki tidak menerangkan berapa nilai pinjaman yang akan diteken antara pemerintah Indonesia dan Jepang tersebut. Berdasarkan perhitungan awal, pengerjaan Tol Padang-Pekanbaru bakal menelan biaya Rp 70 triliun.
"Kita ada rute barunya dengan tunnel dan dengan penghubung jalannya, itu akan dibiayai yang tunnel-nya karena dengan transfer of technology, itu dengan convensional loan dari pemerintah Jepang maupun pemerintah Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, PT Hutama Karya akan bertanggung jawab terhadap pinjaman anggaran untuk pembangunan jalan penghubung. Sehingga, tidak membebani anggaran APBN. "Jadi dia langsung ke Hutama Karya. Itu akan kita groundbreaking mudah-mudahan akhir 2018 ini sudah mulai di groundbreaking," ujarnya.
Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah ruas Padang-Sicincin, kedua adalah ruas Pekanbaru-Bangkinang, dan terakhir menghubungkan ruang tengah antara Sicincin-Bangkinang. Berdasarkan perhitungan, perjalanan Padang-Pekanbaru dan sebaliknya bisa ditempuh hanya dalam 3-4 jam bila pembangunan jalan tol rampung sepenuhnya.