Sabtu 20 Jan 2018 19:00 WIB

Romo Magnis: Dikotomi Islam dan Keindonesiaan tidak Ada

Magnis mengimbau masyarakat memilih kepala daerah yang bisa kurangi kemiskinan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Romo Franz Magnis Suseno
Foto: bnpt
Romo Franz Magnis Suseno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Kebangsaan Romo Franz Magnis Suseno menilai tidak ada dikotomi Islam dan keindonesiaan di Nusantara ini. Mungkin, menurutnya yang dimaksud adalah ketidaksukaan dengan bentuk-bentuk keagamaan beberapa wakil agama.

"Semisal ada orang katolik tidak suka apa yang dikatakan Pastor," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (20/1).

Di zaman ini, zaman yang kata kebanyakan orang adalah zaman now, Romo tidak melihat bahwa mereka anti beragama. Kalau pun ada, ia menilai seperti ada intensifikasi kehidupan beragama di Indonesia ini. Apalagi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2018.

Romo Magnis mengingatkan masyarakat mengizinkan emosi masyarakat dalam mengambil alih pemilihan kepala daerah. "Kalau kita memilih kepala daerah, mbok yo pilih kepala daerah yang bisa diharapkan akan memajukan daerah itu seperti mengurangi kemiskinan dan sebagainya," ujar Romo Magnis.

Bukan memilih orang yang dekat dengan aliran 'saya'. "Semisal sama aliran, tapi enggak sesuai ya sama saja gawat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement