Sabtu 20 Jan 2018 12:11 WIB

Didatangi Ketua MPR, Santri Al-Zaytun Terlihat Antusias

Zulkifli mengatakan Indonesia jika dikelola seperti Al Zaytun bisa swasembada pangan

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan melakukan kunjungan sekaligus kuliah umum ke Kampus Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI Al-Azis) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (19/1).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan melakukan kunjungan sekaligus kuliah umum ke Kampus Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI Al-Azis) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak belasan ribu santri di Pondok Pesantren Institut Agama Islam Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat antusias menyambut kedatangan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan, Jumat (20/1). Mereka bahkan berebut menyalami Zulkifli dan tak jarang meminta swafoto.

Dalam kedatangannya, Zulkifli menyatakan kekaguman terhadap pengelolaan Al-Zaytun yang mampu menyediakan semua kebutuhan hidup dari hasil olah tanah yang luas totalnya mencapai 1.200 hektar. "Kalau Indonesia dikelola seperti Al-Zaytun kita bisa swasembada pangan terutama beras," kata Zulkifli di hadapan ribuan pelajar Al-Zaytun.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi santri dan guru setiap hari Al-Zaytun memasak satu ton beras. Semua dihasilkan di sawah, kebun, dan tambak yang dikelola sendiri.

Dalam sambutannya, pemimpin Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang mengungkapkan, hasil pertanian Al-Zaytun bisa memenuhi seluruh kebutuhan santri dan keluarga guru. "Beras disubsidi dengan harga Rp 7.000," katanya.

Surplus beras "diekspor" ke Cirebon dan Jakarta dengan harga pasar sekarang mencapai Rp 13 ribu per kilo. "Kita sudah membuktikan bisa berdikari sebagaimana diamanatkan para pendiri bangsa," kata Panji Gumilang.

Dalam kunjungan itu, Zulkifli diajak berkeliling kampus oleh pengasuh pondok pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang. Selain itu ia memberikan kuliah umum bertema Peranan MPR RI dalam kaitan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada era UUD1945.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement