REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nama Ahmad Heryawan masuk sebagai salah satu kandidat calon presiden (Capres) atau cawapres di Pilpres 2019 versi PKS. Namun, pria yang akrab disapa Aher ini menyatakan, akan merenungkan rencana karir politik setelah merampungkan tugas sebagai Gubernur Jabar Barat.
"Saya akan menerenungkan dulu langkah yang yang akan diambil," kata Aher kepada wartawan, Jumat (19/1). Saat ini, Aher mangaku, masih fokus menyelesaikan jabatan sebagai Gubernur Jabar yang tersisa kurang dari enam bulan lagi. Apalagi, cita-citanya adalah bisa melepas jabatan dengan tenang tanpa kasus hukum.
"Saya ingin happy ending," katanya.
Soal masuk sebagai kandidat sebagai capres atau cawapres dari PKS, Aher mengatakan, namanya disebutkan dalam sebuah rapat partai di tingkat pusat. Namun, dia tidak tahu menahu soal proses pengambilan namanya.
"Saya tidak tahu apa-apa. Diumumkan di partai, tau-tau rame di medsos. Saya, kalau ada yang mendoakan, ada yang mendorong, amini saja," katanya.
Selain Ahmad Heryawan, ada delapan kader PKS lain yang masuk kandidat. Mereka adalah M. Hidayat Nur Wahid, M. Anis Matta, Irwan Prayitno, M. Sohibul Iman dan Salim Segaf Al Jufri. Selain itu, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf MS serta Mardani Ali Sera.
Itu diketahui melalui rilis yang diterima di kalangan wartawan. Isinya menyebutkan Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai forum tertinggi di partai telah menyelesaikan Musyawarah Majelis Syuro VI PKS yang digelar selama dua hari, Sabtu-Ahad (13-14/1/2018).