REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) meresmikan At-Tauhid Tower di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jalan Raya Sutorejo Nomor 59, Mulyorejo, Surabaya, Jumat (19/1). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya Sukadiono mengungkapkan, tower 13 lantai tersebut merupakan simbol keteguhan seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya. "Terutama dalam menghadapi berbagai tantangan, khususnya di dunia perguruan tinggi," kata Sukadiono di lokasi peresmian.
Sukadiono juga menjelaskan alasan mengapa tower tersebut diberi nama At-Tauhid. Menurutnya, pengambilan nama tersebut karena Tauhid semestinya menjadi dasar dalam upaya mengimplementasikan apa-apa yang menjadi harapan seseorang.
"Tauhid itu sebagai dasar mengimplementasikan apa yang menjadi mimpi kita. Seperti pembangunan tower ini awalnya banyak yang ragu, mencibir. Tapi dengan kekuatan tauhid, akhirnya bisa mewujudkan gedung megah 13 lantai," ujar Sukadiono.
Sukadiono melanjutkan, tower 13 lantai tersebut juga dimaksudkan untuk menyangkal asumsi atau mitos yang selama ini beredar di masayarakat. Dimana, selama ini angka 13 selalu dikait-kaitkan dengan angka sial.
"Orang biasanya punya asumsi atau pemahaman angka 13 itu angka sial. Dengan kekuatan Tauhid kita inging mengubah stigma angka 13 sebagai angka sial menjadi angka keberuntungan," ujar Sukadino.
Sukadino pun mengungkapkan, pembangunan tower At-Tauhid menghabiskan dana sebesar Rp 73 miliar. Adapun pengerjaannya memakan waktu dua tahun dan tiga bulan.
Setiap lantai tower tersebut juga sudah jelas peruntukannya. Seperti lantai 13 nantinya akan digunakan sebagai convention hall. Kemudian, lantai 12 diperuntukan sebagai ruang rektorat. Sementara lantai 1-11 nantinya diperuntukan sebagai ruang kuliah, laboratorium dan ruang administrasi.