REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director IYKRA, Fajar Jaman, menyatakan dewasa ini segalanya sudah semakin maju. Bidang data teknologi dipercaya akan menjadi kekuatan pertumbuhan di masa depan (future force of growth).
"Kita tidak lagi berkompetisi atas kompetensi saja. Sekarang kita juga dihadapkan dengan kemajuan teknologi. Permintaan tenaga kerja atas teknologi data mengalami peningkatan yang signifikan. Misalnya, kebutuhan data scientist di Indonesia terus meningkat," kata Fajar saat acara Future Force Fair di Jakarta, Kamis (18/1).
Ia memaparkan, jika dilihat dari job posting di LinkedIn per Januari 2018 terdapat 251 posisi terbuka untuk data scientist di Indonesia saja dan 4,281 posisi terbuka untuk peran yang berkaitan dengan data teknologi yaitu data engineer, data analyst, dan business intelligence." Hampir mendekati posisi terbuka di Indonesia untuk akuntan di Linkedin yaitu sebanyak 4.713 posisi.” Ungkap Fajar.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho, menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia di era Presiden Joko Widodo memiliki sebuah visi besar dalam sektor ekonomi digital. Presiden Jokowi menargetkan Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN tahun 2020 mendatang, dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce mencapai 130 juta dolar AS pada tahun 2020.
“Untuk mencapai target tersebut, kami mencoba mengolah setiap transaksi daring menjadi data yang informatif. Oleh karenanya, negara akan banyak membutuhkan ahli dalam teknologi data ini” ungkap Yanuar.
Sebagai lembaga edukasi dan juga hiring solution yang dibangun oleh para ahli yang sudah lebih dari 10 tahun ada dalam industri ini, IYKRA melihat ketersediaan tenaga kerja yang ideal untuk siap terjun dalam dunia ini sedikit sulit karena pemanfaat data science meliputi banyak keilmuan atau area. Dimana setiap talenta harus memahami bisnis dan juga pendekatan teknologinya.
“IYKRA menggunakan metode pengajaran yang lebih realistis untuk belajar secara praktikal dan terbagi menjadi empat area keilmuan yaitu data science, data engineer, business intelligence dan business analytics. Sehingga variasi dan kekuatan masing masing akan menjadi tim yang lebih efektif dalam menjalankan aplikasi data teknologi dalam dunia bisnis” papar Fajar.
Ditemui dalam acara Future Force Fair, Data Engineer Lead Bukalapak, Yuandra Ismiraldi, menyambut positif acara ini. “Sebagai seorang data engineer saya merasa acara ini baik sekali, agar teman teman yang belum mengetahui jadi tahu dan yang sudah paham semakin paham mengenai teknologi dan big data. Karena inilah yang dibutuhkan dalam industri," ujarnya.
Diadakan dua hari, Future Force Fair terdiri dari workshop, kompetisi, seminar dan juga career matching bagi sekitar 300 peserta yang mendaftar.