Kamis 18 Jan 2018 10:22 WIB

Tiap Hari, 1.100 Ton Sampah di Bekasi tak Terangkut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Foto: Antara
Pekerja di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sedikitnya ada 1.700 ton sampah yang dihasilkan per hari di Bekasi. Namun hanya 600 ton yang bisa terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

"Artinya ada 1.100 ton di masyarakat," ujarKepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi dalam diskusi pada acara Festival Iklim di Gedung Manggala Wanabakti, Rabu (18/1).

Guna mengatasi masalah tersebut, pihaknya berupaya mengurangi adanya sampah di masyarakat dengan membangun bank sampah di setiap Rukun Warga (RW). Saat ini ada1.035 bank sampah d Bekasi dalam kurun waktu setahun ini. Dari angka tersebut, 210 bahkan sudah berjalan secara masif dan berbadan hukum.

 
Pemerintah Siapkan Perpres Pembangkit Listrik dari Sampah

"Diharapkan bank sampah ini bisa mengatasi 1.100 ton sampah tadi," kata dia.
 
Meski demikian, banyaknya sampah yang ada di TPA masih dikeluhkan warga karena bau yang menyengat. Untung mengurangi bau tersebut, pemerintah Kota Bekasi menutupnya dengan plastik.

Namun, Luthfi melanjutkan, penutupan dengan plastik hanya untuk sampah yang merupakan buangan kota Bekasi bukan DKI Jakarta. Ia mengaku cara tersebut hanya bersifat sementara,

alternatif lain adalah dengan mengubah sampah tersebut menjadi sumber energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS).
 
"Kita dorong kota Bekasi masuk salah satu kabupaten/kotapercepatan pembangunan PLTS," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya