REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar buruk tentang meninggalnya puluhan anak karena disebabkan gizi buruk dan campak di Kabupaten Asmat, Papua belakangan ini mengejutkan dunia. Seluruh pihak bersedia mengulurkan tangan, termasuk lembaga-lembaga filantropi Islam dan juga organisasi kemanusiaan.
Organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) misalnya siap membangun fasilitas kesehatan di Kabupaten Asmat, Papua.
"Kita siap bangun fasilitas kesehatan di Asmat. Kita tidak akan tinggalkan Papua. Sudah tujuh tahun kita di Papua," ujar Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murat saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/1).
Menurut dia, MER-C sejak lama sudah mempunyai cabang di Papua, sehingga pihaknya akan mengirimkan tim kesehatan ke beberapa titik di Asmat.
"Kita rencananya akan mengirimkan tim ke sana karena kita juga punya cabang di Papua. Ketua proyeknya itu dokter Zakia. Kita akan coba untuk arahkan ke Asmat," ucapnya
Ia mengatakan, Tim MER-C di Papua juga memiliki kapal untuk menuju daerah-daerah yang memang membutuhkan bantuan. Dengan adanya kejadian luar biasa di Asmat itu, kata dia, pergerakan tim MER-C akan diarahkan ke sana.
"Kalau ada kasus-kasus di Papua insyaAllah langsung kita kirim tim ke sana. Langsung kita bergerak ke sana sekarang," katanya.
Ia menambahkan, dalam menjalankan program bantuan kesehatan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan lembaga lainnya, salah satunya dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). "Pokoknya kita handle sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Asmat," tutupnya.
Seperti diketahui, tercatat setidaknya sudah ada 67 anak yang meninggal di Kabupaten Asmat sejak September 2017 lalu hingga saat ini. Namun, jumlah tersebut kemungkinan semakin bertambah.