Rabu 17 Jan 2018 16:36 WIB

Doel Sumbang Bantah Jadi Juru Kampanye Emil

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Doel Sumbang
Foto: Republika
Doel Sumbang

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyanyi senior Doel Sumbang membantah telah sepakat menjadi juru kampanye (jurkam) dan membuatkan lagu untuk bakal calon Gubernur Ridwan Kamil (Emil). Menurut Doel Sumbang, dia tidak pernah menjadi jurkam pada kandidat mana pun di ajang pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 nanti.

Ia mengaku akan tetap menjadi seorang seniman dan menjadi pekerja profesional. Hingga saat ini, ia pun belum pernah mengklaim terjun langsung untuk menjadi jurkam. "Saya bukan jurkam, saya tetap seniman, saya tetap profesional. Semua orang mengklaim, tapi Doel Sumbang tidak mengklaim siapa pun," ujar Doel kepada wartawan di Hotel Bidakara Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Rabu(17/1).

Doel Sumbang mengatakan, dalam menghadapi pesta demokrasi di Jabar, ia telah menemui semua sosok kandidat bakal calon. Dalam pertemuan itu, ia membahas Jabar bersama para kandidat peserta pilkada. Ia pun, selalu memberikan masukan dan harapan untuk membawa perubahan Jabar menjadi lebih baik. "Saya sampai hari ini belum jadi jurkam. Termasuk membuatkan lagu. Soal klaim, nanti akan saya sampaikan sendiri," katanya.

photo
Penyanyi Doel Sumbang, gelar pertemuan dengan Cagub Jabar TB Hasanuddin untuk titipkan Jabar. Doel Sumbang juga membantah, klaim Cagub Ridwan Kamil yang akan menjadikannya Jurkam, Rabu (17/1).

 

Doel mengaku, persoalan klaim ini sering terjadi setiap pilkada baik pemilihan wali kota, pemilihan bupati, dan pemilihan gubernur. "Ini hal yang biasa di saat pilkada. Semuanya mengklaim. Tapi, Doel Sumbang belum mengklaim," katanya.

Saat ini, Doel mengatakan, jelang ajang Pilgub Jabar dia sibuk menyosialisasikan mengenai Salam Cantel, yakni perdamaian Jabar selama pilkada. Ia berharap, Pilkada Serentak 2018 yang terjadi di Jabar tidak memecah belah persatuan dan kebersamaan masyarakat.

Jadi, kata dia, persoalan mengenai beda pendapat, beda pandangan, beda selera, dan beda warna boleh saja terjadi saat pilkada. Namun, setelah pilkada, masyarakat Jabar harus kembali bersatu dan mendukung pemimpin terpilih untuk membangun Jawa Barat lebih maju dan lebih baik.

Masyarakat Jabar, dia mengatakan, tidak boleh seperti DKI yang terpecah belah, menjadi musuh. Jadi, semua harus meramaikan pesta demokrasi ini dan setelah pilkada selesai harus kembali bersatu dan membantu pemerintah yang terpilih. "Semua harus membantu Jabar lebih baik. Etalah (itulah) salam pacantel," kata Doel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement