Rabu 17 Jan 2018 15:52 WIB

Warga Diimbau Aktif Berantas Sarang Nyamuk

 Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA PEMBUANG, KALTENG -- Warga Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah diimbau aktif melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue.

"Kami berharap warga aktif memberantas sarang nyamuk yang dimulai dari lingkungannya masing-masing untuk mencegah wabah DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Mahdiniansyah di Kuala Pembuang, Rabu (17/1).

Ia mengatakan, sebenarnya PSN sangat efektif mencegah DBD dibandingkan dengan cara lainnya seperti pengasapan (fogging), karena PSN mampu memutus rantai perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang menyebarkan DBD, sedangkan pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa saja.

Karena itu, kegiatan PSN dengan melakukan pembersihan pada tempat-tempat yang berpotensi jadi sarang nyamuk seyogyanya rutin dilakukan seminggu sekali untuk mencegah munculnya DBD.

"Umur nyamuk sebenarnya pendek, tapi perkembangannya sangat cepat dan dalam 10-14 hari telurnya sudah menetas, oleh karena itu dengan adanya pembersihan rutin seminggu sekali maka telur nyamuk tadi tidak akan sempat menetas," katanya.

Namun menurutnya, tugas menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat, sehingga perlu adanya komitmen bersama dalam mengelola kebersihan kawasannya masing-masing untuk memberantas sarang nyamuk.

"Mulai dari camat, lurah, RT/RW, hendaknya dapat memberdayakan warganya untuk bergotong-royong memberantas sarang nyamuk, di lingkungannya masing-masing, khususnya saat intensitas hujan mulai meningkat seperti sekarang ini," katanya.

Ia menambahkan, selama ini pihaknya sudah melakukan upaya untuk mencegah terjadinya DBD, yakni dengan menggelar penyuluhan untuk memberantas sarang nyamuk dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melaksanakan prosedur 3M Plus melalui puskesmas sebelum musim penularan terjadi.

"Tapi sering diabaikan, karena itu kita mengajak kembali agar budaya gotong-royong menjaga kebersihan dihidupkan kembali sehingga penyebaran penyakit DBD dapat dicegah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement