Rabu 17 Jan 2018 15:06 WIB

Pengurus Baru MKKS MUhamadiyah Dituntut Majukan Pendidikan

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) melantik pengurus baru Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Muhammadiyah (MKKS) DKI Jakarta, Rabu (17/1). Sebanyak 22 pengurus baru tersebut diharapkan bisa membuat inovasi-inovasi baru untuk memajukan pendidikan.

Ketua PWM DKI Jakarta Sun'an Miskan mengatakan, sekolah-sekolah Muhammadiyah harus bisa terus eksis dan memberikan pendidikan yang bermutu. "Pengurus baru MKKS Muhammadiyah harus bisa merancang suatu ide, gagasan dan program baru yang bisa merespons kebutuhan umat dan zaman," kata Sun'an usai melantik pengurus baru MKKS Muhammadiyah di Gedung Pascasarjana UHAMKA, Rabu (17/1).

 

Sementara itu, Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah Abdul Mu'ti mengatakan, sekolah-sekolah Muhammadiyah di DKI Jakarta saat ini mayoritas berakreditasi A dan B. Hal itu menunjukkan, sekolah Muhammadiyah di wilayah DKI Jakarta sudah memiliki kualitas yang baik.

 

"Sekolah Muhammadiyah di Jakarta saya rasa sudah cukup mampu bersaing dengan sekolah lainnya, mayoritas akreditasinya A, lalu ada beberapa yang B, dan hanya ada satu sekolah yang C," ujar Abdul yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.

 

Dia mengatakan, saat ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana merampingkan materi pelajaran. Untuk kemudian, fokus pada pendidikan berkarakter yang menekankan pemahaman logika.

 

"Seperti dalam hal pelajaran matematika, kita kan mengajar tiga tambah tiga jadi enam. Tapi memberikan pemahaman pertambahan, perkalian, pembagian seperti apa," kata Abdul.

 

Selain itu dia juga mendorong, agar guru dan tenaga pendidikan khususnya di sekolah Muhammadiyah bisa meningkatkan inovasi-inovasi dalam mendidik siswa. Inovasi, kata dia, perlu dilakukan untuk menghadapi era disrupsi dan mengimbangi perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat.

 

"Sekarang sudah serba digital, lihat saja contohnya Traveloka, Bukalapak, Gojek, itu hasil inovasi. Sistem pendidikan juga harus mengarah ke sana," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement