Rabu 17 Jan 2018 13:46 WIB

Gelombang Pasang di Palabuhanratu Rusak Puluhan Warung

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Gelombang pasang. Ilustrasi
Foto: Antara
Gelombang pasang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gelombang pasang menerjang pesisir selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Palabuhanratu, Selasa (16/1) sore. Dampaknya, puluhan unit warung atau rumah milik warga di kawasan tersebut mengalami kerusakan ringan dan sedang

Data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana tersebut terjadi di  Kampung Citepus Kebon Kelapa RT 01 dan 02 RW 03 Desa Citepus Kecamatab Palabuhanratu. Kejadian itu tepatnya terjadi sekitar pukul 17.30 WIB.
 
"Laporan yang tercatat akibat bencana itu yakni warung/rumah sebanyak 15 unit rusak sedang dan 10 unit lainnya rusak ringan," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Rusyana kepada wartawan, Rabu (17/1). Beruntung dalam kejadian ini tidak ada warga yang menjadi korban jiwa.
 
Menurut Yana, pada saat kejadian ketinggian ombak mencapai sekitar dua hingga tiga meter. Selain itu kata dia pada waktu itu wilayah Palabuhanratu diguyur hujan deras yang disertai angin.
 
Yana menerangkan, jumlah warga yang terdampak bencana sebnayak 25 kepala keluarga (KK) atau setara 100 jiwa. Saat ini kata dia warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing.
 
Pasalnya kata Yana, kondisi ombak laut sudah kembali normal. Namun warga tetap diminta waspada menghadapi kemungkinan datangnya gelombang pasang.
 
Berdasarkan laporan dari relawan desa tangguh bencana (Destana) Desa Citepus gelombang pasang terjadi pada pukul 16.00 WIB, terang Kepala Divisi Operasional, Sumber Daya Manusia, dan Latihan, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepulloh kepada wartawan, Selasa malam. Ketinggian ombak  pada waktu itu sekitar 3-4 meter.
 
Kondisi gelombang pasang ini sudah terjadi di selatan Sukabumi dalam tiga hari terakhir. Namun kata dia dampak gelombang pasang yang berdampak pada warung atau rumah warga baru terjadi pada Selasa sore.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement