REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 17 korban ambruknya selasar Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Selasa (16/1) sudah diperbolehkan pulang atau menjalani rawat jalan. Sedangkan, dari total 73 korban, 56 orang menjalani masih harus menjalani perawatan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, sebagian dari korban yang pulang tersebut adalah mahasiswa yang saat kejadian melakukan kunjungan. Sedangkan masih ada pula yang masih menjalani perawatan karena mengalami patah tulang.
"Tadi malam ada yang menjalani operasi di RS Siloam. Yang lain belum dapat laporan. Operasi patah pulang," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (16/1) malam.
Setyo mengatakan, untuk kepentingan penyelidikan korban akan diperiksa oleh kepolisian. Namun, untuk saat ini, korban yang terluka parah masih belum bisa dimintai keterangan. Sehingga kepolisian masih menunggu keadaan lebih baik.
"Belum diperiksa masih dirawat, kita berempati jangan dikejar kejarlah. Kalau dirawat diminta keterangan kan kasihan," ujarnya.
Selasar Gedung BEI ambruk pada Senin (15/1) siang. Dalam peristiwa ini, lebih dari 70 orang diperkirakan mengalami luka luka. Mereka tersebar di lima rumah sakit, yakni di RSAL dr. Mintoharjo, RS MRCCC Siloam, kemudian di RS Pertamina, dan RS Jakarta serta RS Tarakan Jakarta Pusat.