REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Cuaca ekstrem masih terus terjadi setidaknya pada malam hari dalam beberapa hari terakhir di sekitaran DIY. Walau tidak sebanyak pada akhir Desember 2017 dan awal Januari 2018, cuaca ekstrem masih berdampak setidaknya di Sleman dan Kulonprogo.
Laporan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, pada malam hari angin di lereng selatan Gunung Merapi (Cangkringan) terpantau kecepatan sedang dan tak tentu arah. Terpantau ada badai atau angin kencang di puncak Gunung Merapi selama tiga hari terakhir.
Ada dua kejadian baik di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulonprogo. Dari Kabuapten Sleman satu truk mengenai pohon rindang di Kecamatan Ngaglik yang mengganggu jaringan telepon, dan di Kecamatan Pengasih di Kabupaten Kulonprogo ada satu rumah lapuk yang roboh.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dari kedua kejadian tersebut. Peringatan dini gelombang tinggi telah dikeluarkan untuk 15-17 Januari 2018 di perairan selatan DIY. Pada 15 Januari diperkirakan 2,5-4 meter, 2,5-3,5 meter pada 16 Januari dan 2,5-4 meter pada 17 Januari.
Untuk Gunung Merapi statusnya dipastikan normal. Itu merupakan hasil pengamatan dan evaluasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tentang laporan aktivitas Gunung Merapi pada 5-11 Januari 2018.
Terkait itu, BPBD DIY mengeluarkan setidaknya tiga rekomendasi kepada masyarakat. Rekomendasi ditujukan untuk masyarakat pesisir Pantai Selatan, masyarakat sekitaran Gunung Merapi maupun masyarakat perkotaan.
Berikut rekomendasi BPBD DIY:
1. Masyarakat yang beraktivitas di pantai atau laut diimbau agar menunda aktivitas penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda. Dan, tidak berenang atau mandi di laut hingga kondisinya aman untuk aktivitas wisata di pantai.
2. Mencermati kembali kondisi bangunan yang sudah tua, sehingga dapat dilakukan antisipasi lebih dini.
3. Kegiatan pendakian Gunung Merapi direkomendasikan hanya sampai Pasar Bubar, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Kondisi morfologi puncak Gunung Merapi saat ini rawan terjadi longsor, sehingga sangat berbahaya bagi keselamatan para pendaki.