Selasa 16 Jan 2018 17:27 WIB

Iwel Duga Joshua dan Ge Kurang Paham Materi Politik

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Teguh Firmansyah
Iwel Sastra
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Iwel Sastra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Komika senior, Iwel Sastra menanggapi materi dari dua komika muda, Joshua Suherman dan Ge Pamungkas yang memicu tuduhan penodaan agama. Pria yang juga komika pertama pementasan stand up comedy ini menjelaskan apa yang dilakukan oleh Joshua dan Ge adalah kurang tepat.

"Menurut dugaan saya, mereka mau masuk ke ranah politik, ingin memainkan materi-materi yang sebenernya bersinggungan dengan politik. Berusaha untuk satir, tapi karena belum memahami karena mungkin pengetahuan politiknya juga belum terlalu dalam," kata Iwel ketika dihubungi Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, semua komika harus melakukan riset seperti apa yang dilakukan oleh seorang penulis opini di sebuah media. Bagaimana dia menjelaskan sudut pandang dari suatu masalah. "Misalnya masalah politik, kemudian dia lihat dan tujuannya melakukan kritik, mengkritisi masalah tersebut menjadi satir," paparnya.

Baca juga, Dianggap Nodai Agama, Joshua Dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Namun menurutnya, hal tersebut bukan menjadi subyektif untuk menghajar pihak-pihak tertentu. "Terkadang, komik yang ingin kelihatan keren dan intelektual masuk ke wilayah ini tanpa memahami terlebih dahulu. Kan kalo kita bicara soal agama sekarang ini memang selalu atau sedang dikaitkan dengan politik," lanjutnya.

Jika komika ingin masuk ke arah sana, dia harus mengetahui tujuan dari materi yang dibuat. Iwel menyarankan baiknya komika yang belum terlalu baham jangan masuk ke wilayah yang belum dipahami. "Karena tujuan komedi itu untuk menghibur membuat orang senang, siapapun itu. Bukan menyakiti, kalo kita berkomedi kemudian ada orang yang tersakiti maka kita gagal," jelasnya.

"Bagaimana cara yang kita kritisi ikut tertawa, menertawakan diri sendiri, 'oh iya ya bener juga ya'. Nah karena itu sering sering nonton komika luar yang elegan cara kritiknya. Komika luar kan banyak juga, tapi cari yang elegan kritikan itu menjadi suatu hal yang menghibur dan juga membuat orang menertawakan diri sendiri dan mudah mudahan melakukan perubahan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement