REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya ada 77 korban dari ambruknya selasar lantai dua gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (15/1). Ada 12 korban yang terdaftar sebagai BPJS yang kemudian pengobatannya ditanggung oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Dari 77 yang merupakan peserta BPJS itu ada 12. Sebagian sudah bisa kembali pulang tetapi masih dalam perawatan, karena komitmen kita memberikan pelayanan hingga sembuh," kata Krisna Syarif Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan saat mengunjungi RS MRCCC Siloam, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).
Ia menambahkan, runtuhnya selasar di Bursa Efek Indonesia merupakan kejadian luar biasa, dan merupakan kejadian kecelakaan kerja di mana BPJS Ketenagakerja akan memberikan perlindungan atau jaminan menyeluruh sampai sembuh. Ia menambahkan, pihaknya juga menyempatkan diri bertemu dengan korban dan menyampaikan pesan kepada pasien dan orang tua untuk mengingatkan kembali bahwa pemerintah dan BPJS hadir agar setiap invidu tahu hak-haknya bahwa mereka akan diberikan pengobatan sampai sembuh.
Para korban dirawat di beberapa rumah sakit di antaranya, RS MRCCC Siloam Jakarta Selatan, RSAL Mintohardjo Jakarta Pusat, RS Jakarta, RS Pertamina, dan RS Tarakan. Korban yang bukan peserta BPJS biaya ditanggung pengelola."Seperti yang kita baca kemarin, pengelola fokusnya pada mereka yang tidak memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Itu pemahaman kami di media dan saat ini lebih kepada bagaimana menyikapi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan asuransi yang dimiliki perusahaan," kata Syarif.