Selasa 16 Jan 2018 16:26 WIB

Ribuan Ikan Budi Daya Ditemukan Mati Misterius

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kondisi ikan mati di kolam ikan jaring. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Kondisi ikan mati di kolam ikan jaring. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN -- Warga yang membudidayakan ikan air tawar di kawasan pemandian Sendang Senjoyo, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang --dalam beberapa hari terakhir-- mendapati ikan mereka mati misterius. Kurang dari sepekan, jumlah ikan air tawar yang mati telah mencapai ribuan ekor.

Sejauh ini, warga belum dapat memastikan musabab kematian ribuan ekor ikan yang mereka budidayakan di kolamdan empang ini. Termasuk berbagai jenis ikan yangdibudidayakan oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) Senjoyo Village dan Sendang Putri.  "Kami belum tahu penyebabnya, mengapa dalam kurun waktu empathari jumlah yang mati mencapai ribuan," kata Suherman (44), Selasa (16/1).

Ia menuturkan, kejadian yang tak wajar ini kali pertama diketahui pada Kamis (11/1). Saat itu ratusan ikan yang ada di dua kolam budi daya Senjoyo Village diketahui sudah mati dan mengambang.

Sehari berikutnya, ratusan ikan lain di kolam yang sama kembali ditemukan mati. Belum diketahui penyebabnya, ia mendengar ratusan ekor ikan di kolam lain, seperti di kolam budidaya Sendang Putri juga ditemukan mati.

"Hingga hari ini, jika ditotal jumlah ikan yang mati tersebut sudah mencapai ribuan ekor. Sehingga total kerugian yang ditimbulkan pun juga semakin besar, mencapai ratusan juta rupiah," katanya.

Pengelola kolam Senjoyo Village, Edi Siswanto (34) mengatakan, jenis-jenis ikan yang mati ini merupakan jenis ikan yang selama ini bernilai ekonomi. Di antaranya jenis koi, nila serta karper.

Bahkan ikan yang mati rata- rata telah berusia delapan bulan atau sudah seukuran empat jari hingga ikan yang sudah siap jual. Jumlah kerugian ini juga dihitung bersama biaya pemeliharaan.

Ia juga menyampaikan, penyebab kematian ribuan ikan ini masih sangat misterius. Sejauh ini untuk budidaya ikan air tawar di Senjoyo Village ini memanfaatkan air dari sumber Sendang Senjoyo.

Sumber mata air ini juga dimanfaatkan sebagai air baku untuk PDAM Kota Salatiga. Namun ia tidak ingin berprasangka jika pemrosesan air ini menjadi pemicu kematian ribuan ekor ikan di kolam budidaya. "Di dekat sini memang ada instalasi pemrosesan air bersih PDAM. Hanya saja kami tidak ingin menyimpulkan sendiri tanpa didukung dengan fakta yang akurat," ujar Edi.

Kendati begitu, kelompok sadar wisata tengah menyusun laporan agar temuan ini ditindaklanjuti oleh pihak- pihak terkait. "Apalagi, ikan menjadi salah satu daya tarik dari obyek wisata Sendang Senjoyo," tambahnya.

Pihak PDAM Kota Salatiga yang dikonfirmasi membantah jika instalasinya menjadi biang kematian ribuan ikan budidaya air tawar ini.  Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino mengatakan, sejauh ini tidak ada komplain dari masyarakat soal kematian ikan yang misterius ini.

Selain itu, keberadaan bak penampungan air PDAM Kota Salatiga dengan kolam ikan tersebut juga berjauhan. Apalagi instalasi tersebut merupakan bak penampungan air berjalan. "Kami sama sekali tidak membuang kaporit di aliran air menuju kolam ikan tersebut," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement