Selasa 16 Jan 2018 16:24 WIB

Kemendikbud Verifikasi Data Sekolah Rusak di Indonesia

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Atap sekolah dasar yang rusak (ilustrasi)
Atap sekolah dasar yang rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah memverifikasi data sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa atau bencana alam di berbagai daerah di Indonesia. Setelah itu, sekolah yang mengalami rusak berat akan diperbaiki dengan anggaran pendidikan tahun 2018.

"Untuk daerah yang terkena gempa akan diverifikasi untuk kemudian di perbaiki dengan anggaran 2018," ungkap Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemendikbud Supriano kepada Republika, Selasa (16/1).

 

Meski begitu, Supriano tidak mengatakan berapa total anggaran pendidikan tahun 2018 yang akan dialokasikan untuk merehabilitasi sekolah berat di sejumlah daerah di Indonesia. Dia melanjutkan, menurut data pokok pendidikan (Dapodik) total SMPN yang rusak berat baik karena bencana atau sebab lainnya sebanyak 9 ribu sekolah.

 

"Sebelumnya pada tahun 2017 lalu, kami telah memperbaiki sebanyak tiga ribu sekolah yang kategori kerusakannya berat," kata Supriano.

 

Dia menjelaskan, ruangan kelas yang akan menjadi prioritas untuk direhabilitasi dilihat berdasarkan tingkat kerusakannya. Terlebih, SMPN tersebut rusak akhir bencana alam.

 

Dia mengimbau, seluruh kepala sekolah SMPN di seluruh Indonesia untuk terus proaktif melaporkan kondisi sekolahnya di Dapodik. Sehingga, pemerintah pusat bisa mengetahui, jumlah dan keadaan sekolah rusak di daerah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement