Selasa 16 Jan 2018 16:15 WIB

Geopark Diakui Unesco, Pemprov Jabar Benahi Infrastruktur

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Curug Cimarinjung, di kawasan Geopark Ciletuh.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Curug Cimarinjung, di kawasan Geopark Ciletuh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) bersyukur Unesco telah mengakui Geopark Ciletuh sebagai Unesco Global Geopark. Menurut Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, selanjutnya pemerintah harus fokus pada pembenahan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Agar, geopark tersebut benar-benar bisa terasa manfaatnya oleh masyarakat sekitar dan masyarakat luas.

Deddy Mizwar mengatakan, ada sebanyak 14 rekomendasi geopark dari Unesco. Ini, merupakan sebuah momentum yang perlu disyukuri karena tidak semudah itu dapat pengakuan dari Unesco.

"Kami, nanti paling bersama-sama optimal, fokus pada kebutuhan lainnya seperti pariwsata,"ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz di Gedung Sate, Selasa (16/1).

Menurut Demiz, geopark selain berfungsi sebagai edukasi dan konservasi, keterlibatan ekonomi pun harus terasa oleh masyarakat. Selain itu, harus ada keberpihakan infrastruktur untuk geopark.

"Kebutuhan bandara saya kira ini urgent karena belum ada tol kesana, adapun tol pada 2019 nanti hanya untuk menuju Kota Sukabumi, sementara ke Kabupaten Sukabumi perlu ada bandara," katanya.

Demiz mengatakan, dengan adanya bandara di wilayah geopark akan mempersingkat waktu perjalanan, terlebih ada BIJB yang nanti waktu tempuhnya cukup memakan waktu satu jam saja.

Namun, terkait lokasi bandara ini ada dua pilihan antara di Cikembar atau Citarate.

"Selain bangun bandara, daerah sekitar pun nantinya akan dikembangkan jadi ada daerah pengembangan baru," katanya.

Untuk nilai investasi, kata dia, belum muncul. Namun sudah ada beberapa calon investor yang tertarik untuk membangun bandara di Cikembar atau Citarate.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement