REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Dua sejoli mengalami nasib naas saat berswafoto di Pantai Semeti, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahad (14/1). Adalah Eka Mardayati dan Dedy, mereka sepasang kekasih dari Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.
"Eka dan Dedy terempas gelombang besar dan terseret arus yang kuat saat keduanya tengah melakukan swafoto (selfie) di atas bebatuan yang kerap diterjang gelombang," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Nyoman Sidakarya di Mataram, NTB, Selasa (16/1).
Adanya laporan dari Kepala Desa Selong Belanaq, Lalu Yahya pada Ahad (14/1) pukul 13.30 WITA tentang tenggelamnya Eka dan Dedy disikapi Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram dengan menerjunkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian menggunakan rubber boat dan peralatan SAR air.
Pada hari itu juga, tim berhasil menemukan Eka Mardayanti di sekitar lokasi kejadian dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lombok Tengah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun nyawanya tidak tertolong.
Sidakarya menambahkan, tim SAR gabungan dari tim rescue Basarnas, Polsek Praya Barat, Babinsa Selong Belanaq dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian terhadap sisa satu korban yang belum ditemukan. "Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban atas nama Dedi Suriadi yang terseret arus di Pantai Semeti dalam keadaan tidak bernyawa pada Selasa (16/1) pukul 06.00 WITA," kata Sidakarya.
Sidakarya menjelaskan, Dedi ditemukan mengambang sebelah timur lokasi kejadian dengan jarak 20 meter dari bibir pantai dan langsung dievakuasi menuju rumah duka. Sidakarya menyatakan, proses pencarian sedikit mengalami hambatan lantaran cuaca yang kurang bersahabat seperti gelombang tinggi, hujan lebat, dan angin kencang, sehingga pencarian sempat dihentikan sementara.