REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M menjenguk mahasiswa Budi Dharma yang menjadi korban ambruknya selasar tower 2 Gedung BEI di RSCCC Siloam, Jakarta, Selasa (16/1). Ia meminta agar BEI dapat menanggung biaya perawatan para korban.
"Mudah-mudahan penanganan anak-anak mahasiswa ini oleh BEI nanti bisa menanggung semua biayanya. Juga rumah sakit ini bisa merawat anak-anak ini dengan baik," ujar M Nasir di lobi RSCCC Siloam, Semanggi.
Pengobatan, dikatakan oleh Nasir, akan ditanggung oleh pihak bursa efek bersama dengan pengelola gedung. Akan ada koordinasi antara pengelola gedung dan pemilik yayasan tempat kampus tersebut dikelola. Koordinasi akan terus dilakukan oleh kedua pihak untuk memastikan perkembangan dan fasilitas yang didapatkan oleh mahasiswa ini.
"Oleh karena itu nanti biar dimonitor oleh Pak Koordinator. Perkembangannya sampai di mana dan sampai selesai Pak Koordinator yang memonitor anak-anak ini dan ke depannya akan seperti apa," kata Nasir.
Menristekdikti juga meminta untuk memikirkan kesehatan mental para mahasiswa yang menjadi korban. Jangan sampai anak-anak ini terguncang berkepanjangan akibat kecelakaan yang menimpa mereka pada Senin (15/1).
"Yang namanya situasi seperti itu kecelakaan pasti akan mengalami shock luar biasa. Jadi atas nama pemerintah saya merasa sangat-sangat prihatin. Mudah-mudahan ini yang terakhir jangan lagi terjadi seperti ini pada anak-anak di Indonesia khususnya mahasiswa yang sedang mengikuti studi lapang baik di bursa maupun di tempat lain," kata dia.