Selasa 16 Jan 2018 12:02 WIB

Polisi Periksa Sepuluh Saksi Selidiki Ambrolnya Selasar BEI

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Dwi Murdaningsih
Suasana ambruknya lantai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1).
Foto: Istimewa
Suasana ambruknya lantai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mulai melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa runtuhnya lantai mezanin gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) SCBD Jakarta Selatan, Senin (16/1) kemarin. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi telah dilakukan.

"Ada 10 orang saksi dari sekuriti, mahasiswi, teman korban, dan pegawai di sana," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (16/1).

 

Menurut Setyo, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya telah mengirimkan penyidiknya untuk olah TKP. Begitu pula petugas laboratorium forensik yang sudah dalam proses penyelidikan. "Kegiatan masih berlangsung sampai sekarang," kata Setyo.

 

Pemeriksaan tersebut bertujuan memeriksa fakta di lapanngan melalui proses olah TKP. Kepolisian berusaha menggali keterangan dari saksi-saksi terutama saksi-saksi yang berada di tempat kejadian.

 

"Kan teman-teman korban tahu kan, melihat, atau merasakan sendiri yang sempat lari, ada sekuriti di bawah, kan ada sekuriti di bawah. Di mezanine kan persis di bawahnya itu resepsionis, tempat masuk yang masuknya pake kartu itu, sama pegawai yang kerja di sana," kata Setyo menjelaskan.

 

Setyo menuturkan, hingga saat ini pengamanan masih dilakukan di gedung BEI. Pengamanan ini pun sejatinya rutin dilakukan meski tidak ada tragedi tersebut karena BEI termasuk objek vital. Gedung masih beroperasi, namun untuk kepentingan olah TKP, garis polisi telah dipasang.

 

"Tower 2 masih ada olah TKP jadi masih ditutup, police line, tapi kalo naik lift bisa," kata dia.

 

Setyo menambahkan, aktivitas olah TKP tersebut diupayakan tidak menghalangi aktivitas di gedung tersebut. "Tapi kembalikan kepada para tenant, kantor yang ada disitu apakah mereka kerja atau tidak itu leputusan mereka," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement