Senin 15 Jan 2018 20:59 WIB

Surplus, Cianjur Sebut tak Perlu Beras Impor

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Impor Beras
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Impor Beras

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur menyatakan, wilayahnya tidak memerlukan beras impor dari negara lain. Pasalnya, saat ini daerah tersebut masih bisa surplus produksi beras.

"Berdasarkan laporan dari dinas pertanian produksi beras surplus, sehingga tak perlu impor," ujar Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman kepada wartawan di Kompleks Pemda Cianjur Senin (15/1). Ia mengatakan untuk Cianjur tidak membutuhkan impor karena produksi beras lokal masih mencukupi dan bahkan surplus.

Meskipun kata Herman, harga beras di pasaran saat ini mengalami kenaikan. Di mana beras medium saat ini di pasaran di jual pada kisaran Rp 12.500 per kilogram. Ke depan kata dia pemkab akan memantau terus pergerakan harga di pasaran.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Himam Haris mengatakan, hingga kini persediaan beras masih normal dan belum ada keluhan dari masyarakat. "Ketika mendengar impor sebagian orang mungkin ada yang senang dan tidak," terang dia.

Namun kata Himam, khusus di Cianjur kondisinya masih aman meskipun ada pergerakan harga. Saat ini pun Cianjur tidak menjadi target kegiatan operasi pasar (OP) beras medium. Di Jawa Barat, kata dia melanjutkan, ada enam daerah yang menggelar OP beras medium yakni Kota/Kabupaten Sukabumi, Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.

Diterangkan Himam, beras kualitas medium di Cianjur terbagi ke dalam tiga kualitas. Ketiganya yakni kualitas tiga Rp 10 ribu per kilogram, kualitas dua Rp 11.500 per kilogram, dan tiga Rp 12.500 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement