REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Triana Tambunan mengatakan semua korban atap roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), yang dibawa ke rumah sakitnya, dalam keadaan sadar. "Semua datang dalam kondisi sadar. Terakhir ada 30 korban yang dibawa ke sini," kata Triana saat ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin (15/1).
Triana mengatakan, semua pasien ditangani di UGD terlebih dahulu sebelum ditentukan tindakan selanjutnya. Telah ada tiga orang yang diduga mengalami patah tulang, satu orang mengalami patah tulang, sedangkan sisanya masih dievaluasi.
Baca, Mobil Ambulans Bolak-balik Evakuasi Atap Roboh BEI.
Menurut Triana, dokter di Rumah Sakit Siloam Semanggi siap menangani para korban. Setelah dievaluasi di UGD, korban yang hanya mengalami luka ringan dipindahkan ke salah satu ruangan di lantai 23.
"Lantai 23 adalah ruangan poli, tetapi kami ada satu ruangan yang bisa digunakan untuk menempatkan pasien lengkap dengan oksigen dan lain-lain," tuturnya. Triana mengatakan korban mulai datang ke Rumah Sakit Siloam Semanggi kira-kira pukul 12.30 WIB.
Triana Tambunan mengatakan korban kemungkinan mahasiswa dan karyawan. "Kami belum bisa mengidentifikasi secara pasti karena korban masih ditangani. Namun, terlihat beberapa mahasiswa yang menemani kawannya yang menjadi korban," kata Triana.