REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak kesal dengan pemberitaan yang menyebutkannya akan mengembalikan moda transportasi jenis becak di jalanan ibu kota. Ia merasa pemberitaan terkait becak tersebut telah 'digoreng' atau keluar dari substansi.
"(Berita soal becak) gorengan doang. Saya nggak menyalahkan Anda. Ini yang pada nulis judul-judul di tempat kantor-kantor Anda. Provokatif," kata Anies di Balai Kota, Senin (15/1).
Anies mengatakan, di beberapa wilayah di Jakarta Utara banyak becak yang beroperasi di kampung-kampung. Tak sedikit warga yang memanfaatkan moda tersebut untuk transportasi di sana. Biasanya, lanjut dia, warga memanfaatkan becak jika membawa barang banyak setelah belanja dari luar.
Becak-becak ini, Anies menerangkan, sangat membantu masyarakat di kampung-kampung. Ia mencontohkan, bagi mereka yang belanja barang dagangan di luar, akan lebih memilih becak. Selain memang jarak yang tidak terlalu jauh, barang yang bisa dibawa bisa lebih banyak daripada menggunakan transportasi lain.
"Sekarang itu ada becak tapi mereka hanya beroperasi di dalam kampung, tidak keluar ke jalan. Nah kami akan mengatur supaya becak tetap dalam kampung, bukan becak berada di jalan," jelas Anies.
Anies menegaskan, tak pernah ada rencana untuk mengembalikan becak ke jalan-jalan di ibu kota. Pemprov hanya akan menata becak-becak yang sampai saat ini keberadaannya masih eksis dan dibutuhkan sebagian masyarakat di daerah tertentu.
"Bukan (dipersilakan beroperasi di jalan), tetap dibatasi cuma permukiman di kampung-kampung. Dan tidak di semua tempat tapi di tempat-tempat yang dalam kenyataannya memang ada (becak)," kata Anies.