REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG – Konsep pembangunan gotong-royong antara pemerintah dan warga di Kabupaten Sumedang patut menjadi contoh bagi daerah lain. Ahad (14/1), Bupati Sumedang H Eka Setiawan meresmikan tiga proyek infrastruktur yang dibiayai oleh anggaran pemerintah dan swadaya masyarakat di Desa Palabuan, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang.
Turut hadir dalam acara peresmian itu, Kepala Bappeda Kabupaten Sumedang H Sanusi Mawi, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sumedang H Asep Tatang Sujana, Muspika Kecamatan Ujungjaya, para kepala desa terkait, para tokoh masyarakat dan warga Desa Palabuan.
Ketiga proyek itu, yakni Jembatan Cisema senilai Rp 99.940.000, Madrasah Diniyah Aliyah (MDA) Al Amanah senilai Rp 46.252.500, dan peresmian Jalan Desa Palabuan Rp 180.585.000. Khusus pembiayaan proyek (MDA) Al Amanah, Rp 5.520.000 di antaranya bersumber dari swadaya masyarakat. Begitu pun dengan pembangunan Jalan Desa Palabuan sepanjang 680 meter dengan lebar tiga meter, Rp 13.320.000 di antaranya bersumber dari swadaya masyarakat.
Bupati Sumedang Eka Setiawan menyampaikan apresiasi kepada warga Ujungjaya yang telah berpartisipasi dalam menjalankan roda pembangunan di Kabupaten Sumedang. Menurut dia, kesuksesan pembangunan di daerah mustahil tanpa peran warganya.
Pihaknya mengaku bangga, di Kabupaten Sumedang, khususnya di Kecamatan Ujungjaya, kegiatan pembangunan dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah dan warganya. ''Masyarakat Sumedang akan merasa memiliki atas karya pembangunan ini,'' ujar Eka dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (15/1).
Eka mengatakan, dalam beberapa tahun ke depan, Kecamatan Ujungjaya akan menjadi daerah yang diuntungkan dengan hadirnya Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka. Sebab, papar dia, Kecamatan Ujungjaya berdekatan dengan lokasi bandara.
Menurut Eka, kehadiran bandara tersebut merupakan pemicu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi tersebut.