Senin 15 Jan 2018 13:04 WIB

BMKG: Waspada Angin Kencang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Angin kencang. Ilustrasi.
Foto: sportige.com
Angin kencang. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka memperingatkan warga di Wilayah Ciayumajakuning  (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) terutama nelayan, untuk mewaspadai angin kencang selama tiga hari kedepan. Pasalnya, tiupan angin bisa menyebabkan gelombang tinggi di laut.

Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Ahmad Faa Izyn menjelaskan, angin kencang saat ini merupakan akibat dari pengaruh siklon Joyce. Menurutnya, siklon tersebut  menarik massa udara/angin menjadi lebih kencang di wilayah tersebut.
 
''Sekarang siklon Joyce sudah punah. Akan tetapi angin kencang diprakirakan masih berpotensi terjadi hingga tiga hari kedepan,''  kata pria yang akrab disapa Faiz itu, kepada Republika, Senin  (15/1).
 
Menurut Faiz, angin kencang itu menyebabkan gelombang di laut cukup tinggi. Bahkan, bisa mencapai 2,5 meter. Selain angin kencang, hujan lebat di laut bisa juga menimbulkan gelombang tinggi yang bersifat sementara.
 
''Para nelayan harus waspada, terutama bagi yang menggunakan perahu kecil,'' terang Faiz.
 
Sementara itu, gelombang tinggi di laut menyebabkan sebuah kapal milik nelayan KM Putri Sahara tenggelam perairan Kali Menir Kertawinangun, Kabupaten Indramayu, Jumat (12/1) sore. Dalam peristiwa itu, satu orang nelayan meninggal dunia.
 
Komandan Kapal VIII-1006, Bripka Masnudin menjelaskan, peristiwa itu bermula saat KM Putri Sahara yang berukuran tiga gross ton (GT) berlayar dari perairan Bugel, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu untuk mencari ikan. Selesai menebar jaring ikan, kapal yang menggunakan alat tangkap kejer itu bertolak menuju ke Dermaga perairan Bugel.
 
Saat di perjalanan, kapal KM Putri Sahara mengalami kebocoran di bagian lambung bawah dan dihempas gelombang tinggi. Akibatnya, kapal yang berawak empat orang nelayan itu tenggelam. 
 
"Keempat korban masing-masing menyelamatkan diri dengan menggunakan jeriken," kata Masnudin.
 
Namun, dari empat orang korban itu, hanya tiga orang yang bisa selamat. Sedangkan satu orang korban, atas nama Ilyas  (55), warga Desa Sukahaji, Blok Sigrong, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, dinyatakan hilang.
 
Adapun ketiga korban yang selamat masing-masing Warsim (45) pemilik KM Putri Sahara, Aas Asmadi (40) nahkoda kapal dan Carim (50).  Ketiga korban selamat itu merupakan warga Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol.
 
"Korban yang hilang ditemukan di perairan Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu pada 14 Januari 2018 dalam keadaan meninggal dunia, " tukas Masnudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement