Senin 15 Jan 2018 12:01 WIB

Harga Beras di NTB Masih di Bawah HET

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Harga Beras Naik. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Beras Naik. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB Putu Selly Andayani mengatakan, harga rata-rata bahan pokok di wilayah NTB masih relatif normal dan stok bahan pokok juga masih mencukupi kebutuhan masyarakat NTB.

Selly menyampaikan, harga beras di NTB masih berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Harga beras premium di NTB tercatat sebesar Rp 10.700 per kg atau di bawah HET yang sebesar Rp 12.800 per kg. Sedangkan harga beras medium di NTB sebesar Rp 9.100 per kg atau di bawah HET yang sebesar Rp 9.450 per kg.

 

Merugikan Petani, Bupati Bandung Tolak Kebijakan Impor Beras

 

"Untuk mengantisipasi naiknya harga beras, Bulog Divre NTB tetap melaksanakan Operasi Pasar untuk beras medium dengan harga Rp 9.000 per kg di beberapa wilayah kabupaten/kota di NTB," ujar Selly di Mataram, NTB, Ahad (14/1).

 

Dinas Perdagangan NTB bersama Satgas Pangan juga telah melalukan pengecekan lapangan terhadap harga 11 komoditi pangan strategis di tingkat pengecer atau pedagang pada pasar-pasar tradisional di NTB, mulai dari Pasar Tanamira Taliwang, Pasar Raya Amahami, Pasar Dasan Agung, Pasar Tanjung, Pasar Tente Sila, Pasar Bawah, Pasar Seketeng, Pasar Gerung, Pasar Umum Pancor, dan Pasar Renteng pada Sabtu (13/1).

 

Terkait keputusan pemerintah pusat yang akan melalukan impor beras, Selly berharap tidak menyasar pada daerah-daerah yang surplus beras seperti NTB.

 

"Mungkin di daerah yang bukan surplus beras. Kalau NTB sudah surplus beras. Kan ada surat gubernur, tidak menerima beras dari luar daerah," kata Selly.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement