Ahad 14 Jan 2018 17:28 WIB

Besok Flyover Pancoran Bisa Dilewati

Rep: Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengecek flyover Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (14/1). Lokasi ini akan diuji coba besok (15/1).
Foto: Republika/Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengecek flyover Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (14/1). Lokasi ini akan diuji coba besok (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meninjau proyek flyover Pancoran, Jakarta Selatan. Ia mengatakan fasilitas itu akan dibuka besok pagi, Senin (15/1).

"Besok mulai diuji coba pukul 06.00 WIB," kaya Sandiaga di lokasi flyover, Ahad (14/1).

 

Menurut Sandiaga, pembukaan jalur ini tidak akan disertai seremoni khusus sebab masyarakat sudah lama menunggu. Ia berharap fasilitas ini membantu mengurangi kemacetan di Jakarta hingga 15-17 persen.

 

"Tadi saja saya ke sini kena macet 12 menit, dari pojok Cawang ke sini," kata dia.

 

Meski telah diuji coba besok, fasilitas ini belum disertai dengan sertifikat laik fungsi (SLF). Kepala Dinas Binamarga Yusmada Faizal mengatakan sudah melayangkan surat ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk pelaksanaan uji beban.

 

"Dikerjakan paralel saja. Paralel. Ini kan uji coba," kata dia.

 

Kepala Bidang Jalan Tak Sebidang Heru Suwondo mengatakan jalan sepanjang 870 meter dan lebar sembilan meter itu berfungsi mengurai kemacetan dari arah timur. Semakin cepat dibuka, semakin cepat kemacetan dapat dikurangi.

 

Menurut dia, Binamarga telah berkoordinasi dengan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang berwenang melakukan pengujian. Pengujian itu dilakukan dalam hitungan jam sehingga jalan tetap bisa difungsikan terlebih dahulu.

 

"Kalau dilakukan uji dulu kasihan masyarakat. Jadi dibuka dulu ujinya nanti," kata Heru kepada Republika.co.id.

 

photo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengecek flyover Pancoran, Jakarta Selatan, Ahad (14/1). Lokasi ini akan diuji coba besok (15/1).

 

Ia mengaku tak khawatir dengan kelayakan jembatan tersebut. Sebab, pembangunan jalan itu menggunakan sistem segmental boks girder yang telah teruji. Boks girder sangat cocok digunakan untuk jembatan bentang panjang.

 

Biasanya boks girder didesain sebagai struktur menerus di atas pilar. Boks girder dapat berbentuk trapesium atau kotak. Bentuk trapesium lebih digemari karena memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibanding bentuk kotak.

 

Heru menjelaskan, berat boks girder yang digunakan di Flyover Pancoran mencapai 70 ton per buah. Dengan metode balance cantilever, struktur bangunan dianggap sudah cukup kuat. Sementara, beban kendaraan yang akan melintas tidak sampai sebesar itu.

 

"Kami pastikan jembatan ini kuat," kata Heru.

 

Kepala Seksi Pembangunan Simpang Jalan tak Sebidang Hananto Krisna mengatakan hingga saat ini pembangunan telah mencapai 98-99 persen. Pagar pembatas (parapet) telah dipasang, begitu juga lampu dan marka jalan. Ia berharap penyelesaian terakhir dapat dilakukan malam ini.

 

"Tinggal merapikan ya. Kalau tadi lihat di bawah kan masih berantakan ya. Itu nanti di bawah flyover ada taman, cuma memang belum full ya. Ini kan prioritasnya bisa lewat dulu," ujar dia.

 

Menurut Sandiaga, evaluasi akan dilakukan secara periodik. Ia ingin fasilitas ini juga diintegrasikan dengan moda infrastruktur lainnya.

 

"Kita ingin nanti kerja sama dari proyek LRT yang di bawah karena ini nyambung dua ke sini tapi begitu sampai di bawah, nyatu lagi," ujar dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement