Ahad 14 Jan 2018 16:43 WIB

Ini Kuliner Sunda yang Siap Bersaing dengan Bakso Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Endro Yuwanto
Kuliner yang berasal dari Bandung, Bakso Boedjangan mencoba memasuki dunia persaingan makanan di Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kuliner yang berasal dari Bandung, Bakso Boedjangan mencoba memasuki dunia persaingan makanan di Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bakso Malang sudah dikenal sebagai ciri khas kuliner dari tanah kerajaan Kanjuruhan ini. Kuliner ini bahkan sudah menyebar ke berbagai kota hingga rasanya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Meski keberadaan bakso Malang sangat kuat di wilayah aslinya, kuliner dari tanah Sunda nyatanya tak langsung berkecil hati. Bakso yang berasal dari Bandung, Boedjangan mencoba masuk dalam dunia persaingan kuliner di Malang. Belum lama ini, Bakso Boedjangan membuka outlet ke-23 di Jalan Ciliwung Nomor 44, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang.

"Di Jawa Timur baru ada, Surabaya dan Malang. Lalu kenapa Malang? Malang itu pas buat pasar bakso dan peminatnya banyak, kenapa tidak dicoba?" kata Senior Staf Media Relation Bakso Boedjangan, Jelita Pramesti, saat ditemui wartawan di Kota Malang, Ahad (14/1).

Dibanding dengan bakso Malang, Jelita mengungkapkan, produknya lebih mengedepankan pada wagyunya. Wagyu itu sejenis bakso yang dibuat dari daging berkualitas.

Daging sapi yang ditawarkan secara khusus sehingga menghasilkan rasanya lebih gurih dan empuk. Apalagi, produknya menyediakan tiga jenis kuah yang dapat dipilih sesuai selera, seperti kaldu tulang, rasa taichan, dan rawon. "Serta ditambah adanya pilihan level rasa pedas dari level satu sampai tiga," jelas Jelita.

Agar tidak membuat konsumen bosan, Jelita mengatakan, pihaknya selalu berusaha berinovasi setiap enam bulan sekali. Setidaknya dalam setahun selalu mengalami dua kali penambahan menu baru. "Dan sekarang kami ada 42 menu makanan, belum termasuk minuman," kata dia.

Warung Bakso Boedjangan sudah berjalan satu bulan di Malang. Dari jangka waktu tersebut, Jelita menerangkan, minat terhadap produk baksonya cukup tinggi. Dalam sehari bisa menghabiskan 200 porsi di hari kerja, sedangkan saat libur dapat mencapai dua kali lipatnya. "Dan kebanyakan segmentasi kami para pekerja, keluarga, dan anak kuliahan juga ada," jelas dia.

Dari sejumlah menu yang tersedia, Jelita menyatakan, wagyu cincang dan bakso urat yang paling diminati warga Malang. Dalam sehari bisa menghabiskan 100 wagyu, sedangkan bakso urat laku sekitar di bawah angka tersebut. Sementara, untuk minuman ada pada es durian kesepian yang paling difavoritkan.

Di antara outlet yang tersebar di 11 kota, Jelita tak menampik menu yang ditawarkan serupa. Yang membedakan, dia melanjutkan, hanya pada harga karena menyesuaikan besaran bahan baku yang dikirim dari Bandung. "Jadi di sini kisaran harganya dari Rp 5 ribu sampai Rp 26 ribu," kata dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement