REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan potensi bencana, seperti longsor maupun banjir, akibat cuaca ekstrem menjelang puncak musim hujan.
"Yang penting bagaimana masyarakat bisa meningkatkan upaya antisipasi dari sekarang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Sabtu (13/1).
Seperti tahun-tahun sebelumnya, menurut dia, bencana longsor atau tanah bergerak serta banjir memang paling berpotensi saat puncak musim hujan. Menurut Biwara, peristiwa bencana yang dipicu siklon tropis Cempaka di pengujung 2017 juga perlu menjadi evaluasi kesiapsiagaan masyarakat.
"Kalau upaya evakuasi jika terjadi bencana, tentu menjadi tugas kami. Akan tetapi, kami berharap masyarakat makin peka dengan pengalaman kejadian itu," katanya.
Pascasiklon tropis Cempaka, pihaknya telah melakukan pemetaan kemungkinan munculnya zona rawan bencana baru. "Namun, saya belum mengecek apakah pemetaan sudah selesai atau belum?" kata Biworo yang baru dilantik sebagai Kepala Pelaksana BPBD DIY itu.
Sementara itu, Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Djoko Budiono memprediksi pada bulan Januari 2018 puncak musim hujan dengan curah hujan bulanan mencapai di atas 500 m per bulan dengan tinggi gelombang laut di selatan Jawa atau Yogyakarta mencapai 1,25 sampai 2,5 meter.