Sabtu 13 Jan 2018 11:29 WIB

Gerindra Curiga Ada yang Kipas-kipasi La Nyalla

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Budi Raharjo
La Nyalla Mattalitti
Foto: Antara
La Nyalla Mattalitti

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra bidang hukum Habiburokhman enggan langsung menyimpulkan pernyataan kadernya La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mempersoalkan permintaan biaya saksi sebagai bentuk kekecewaan karena gagal maju di Pilkada Jawa Timur. Hal ini karena, tidak hanya La Nyalla yang gagal maju dan tidak jadi direkomendasikan Gerindra dalam Pilkada.

"Saya pikir ini kita lihat tiga hari ini apakah ini suasana batin kecewa, wajah orang kecewa kan responsnya macam-maca, m ada yang seperti Pak Ferry Juliantono, ada juga Pak La Nyalla," ujar Habiburokhman dalam diskusi bertajuk 'Wajah Politik Pilkada 2018' di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (13/1

Ia justru mempertanyakan pernyataan La Nyalla Mahmud Mattalitti yang interval jaraknya sejak pernyataan dikeluarkan, tidak langsung saat La Nyalla mengembalikan mandat surat yang diberikan Gerindra kepada La Nyalla. Karenanya ia pun menduga ada pihak-pihak yang memanas-manasi La Nyalla

"Ada interval, dari beliau kembalikan mandat sampai dia konferensi pers. Nah apakah ini ada orang yang ngipas-ngipasin atau gimana kami nggak tau," ujar Habiburokhman.

Ia kembali mengatakan, Gerindra tidak jadi mengusung La Nyalla karena memang Gerindra tidak cukup kursi untuk mengusung sendiri di Pilkada Jatim. Sebab saat memberikan surat tugas kepada La Nyalla untuk berkomunikasi partai lain, La Nyalla tidak dapat meyakinkan partai lain.

"Nggak majukan ya karena Gerindra tidak cukup untuk calonkan kader di Jatim makanya kita keluarkan surat tugas, agar ia dapat dukungan dari sekian kiai dan mantan gubernur, maupun partai, tapi yang dijanjikan ini nggak terwujud," kata Habiburokhman.

Sebelumnya, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mengaku diminta kesiapan dana sebesar Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Hal ini sebagai syarat agar diberikan surat rekomendasi pencalonannya di Jawa Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement