REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Republik Indonesia hingga saat ini belum dapat memastikan keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi petinggi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Bahrun Naim. "Itu semua informasi, apalagi yang seperti ini harus dikonfirmasikan," kata Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi di sela kunjungannya di Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta, Jumat (12/1).
Bahkan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan terkait kabar kematian Bahrun Naim yang sempat diberitakan di media massa. Retno mengakui, informasi terkait tewasnya Bahrun Naim bukan yang pertama kali terjadi. Oleh karena itu, menurut dia, konfirmasi ke berbagai pihak harus dilakukan oleh Kemenlu.
"Informasi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Jadi saya belum bisa berkomentar banyak," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Retno juga enggan menjawab pertanyaan wartawan soal jumlah WNI yang hingga saat ini masih berada di Suriah.
Sementara itu, pada kunjungan tersebut Retno memberikan penjelasan kepada warga Pondok Pesantren Al Muayyad Surakarta mengenai upaya Pemerintah Indonesia untuk ikut menghentikan konflik yang ada di kawasan Timur Tengah.
"Sejak tahun 2017 Indonesia telah membawa misi diplomasi terkait kemerdekaan Palestina dan kedamaian Afganistan di semua forum internasional," katanya. Pihaknya berharap dengan upaya-upaya tersebut kedamaian tersebut dapat segera terwujud.