REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagar pembatas rumput atau taman di dalam kawasan Lapangan Monumen Nasional (Monas) dilepas. Langkah ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memberikan akses kepada warga agar bisa memanfaatkan taman di sana.
"Untuk mendukung ini menjadi park (taman) sebetulnya," kata Kepala Kantor Pengelola Kawasan Monas Munjirin, Kamis (11/1).
Munjirin mengaku, pagar berupa tali besi yang mengelilingi rumput itu dibongkar atas perintah gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Pembongkaran mulai dilakukan pada Rabu (10/1) dan saat ini baru selesai 40 hingga 50 persen dan rencananya akan dilepas semua.
Di akun Instagram resmi Monas, @monumen.nasional, tampak petugas sedang membongkar tali besi. Di foto lainnya, para pengunjung juga tampak sedang duduk-duduk di atas rumput taman Monas.
"Pengunjung diharapkan tetap menjaga keindahan taman Monas dengan tidak merusak tanaman dan membuang sampah sembarangan. Karena tumbuhan juga makhluk hidup yang harus disayangi dan dirawat bersama. Mari tetap kita jaga Monas asri dan rapi sebagai kebanggaan bangsa," demikian keterangan foto.
Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan, lapangan Monas bukan hanya sekadar untuk menjadi hiasan atau hanya dilihat. Pemprov DKI menginginkan agar Monas bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berkegiatan.
Sandi mengatakan, pemprov tidak ingin Monas hanya sekedae menjadi garden (kebun), tetapi bisa menjadi sebuah park (taman). Ia mencontohkan taman yang bisa dinikmati warga seperti Central Park di New York, Amerika Serikat.
Menurut Sandi, setiap tempat terbuka hijau di Jakarta bisa dioptimalkan untuk warga ibu kota. Ia yakin tak ada masalah jika hal itu dilakukan. Yang terpenting, kata dia, adalah mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga taman tersebut.