REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi, Jawa Barat kini menjadi salah satu wilayah yang menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Pasalnya, banyak sejumlah objek wisata yang bisa dikunjungi para wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
"Hal ini ditandai dengan tingginya jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Sukabumi di sepanjang 2017 lalu. Jumlah wisatawan ke Sukabumi sepanjang 2017 mencapai sekitar 10 ribu orang," terang Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan kepada wartawan, Kamis (11/1).
Ribuan wisatawan ini kata Yudi mengunjungi sejumlah obyek wisata yang berada di tiga zona. Ketiga zona ini terang dia zona satu dan dua yang berada di pusat kota yang menawarkan wisata kreatif berupa kuliner, fashion, dan bangunan heritage.
Selain itu lanjut Yudi, ada satu zona lainnya yang disebut zona tiga yakni wisata alam dan minat khusus. Objek wisata ini lanjut dia meliputi Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) dan pemandian air panas Cikundul yang berada di Kecamatan Lembursitu.
Yudi menerangkan, pada 2018 ini pemkot berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Sukabumi. Targetnya, kata dia, jumlah wisatawan meningkat sekitar 5-7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Ia mengungkapkan, untuk mencapainya Disporapar tengah melakukan sejumlah kegiatan untuk menarik minat wisatawan ke Sukabumi. Terakhir, pagelaran seni budaya ini dilakukan pada Sabtu (6/1) malam di taman pemandian air panas Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Sukabumi. Pada acara tersebut tampil sejumlah kesenian khas Sukabumi dan pementasan teater.
"Untuk menggenjot jumlah wisatawan, kami menggiatkan pagelaran seni dan budaya di Cikundul," ujar Yudi. Di kawasan Cikundul ini setiap akhir pekan dilakukan pagelaran seni budaya dan sejumlah kegiatan lainnya yang bisa menarik para wisatawan.
Pagelaran seni dan budaya ini lanjut Yudi, misalnya dilakukan pada Sabtu 6 Januari lalu dengan tema Mapag wangsa anyar di Cikundul. Jenis pertunjukan yang ditampilkan seperti angklung buhun dan dogdog lojor yang dipentaskan Kipahare.
Selain itu dimainkan pula kesenian tradisional Karinding oleh Karasukan serta musik Tarawangsa. Yudi menambahkan, dalam pagelaran itu pula ditampilkan aksi biola dan teater oleh aliansi pelestari lingkungan.
Kepala Seksi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Disporapar Kota Sukabumi Thommy Ardhian mengatakan, di kawasan Cikundul juga digiatkan wisata minat khusus seperti arung jeram dan tubing. Bahkan kata dia pada akhir Januari 2018 ini akan digelar lomba tubing di aliran Sungai Cimandiri.
"Selain itu pada Agustus 2018 ini rencananya akan digelar Festival Cimandiri," ucap Thommy. Kehadiran festival ini untuk mengangkat potensi wisata, seni dan budaya yang ada di Kota Sukabumi kepada masyarakat luas.