Kamis 11 Jan 2018 15:03 WIB

3 Rumah Rata dengan Tanah Imbas Longsor di Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah personel Tagana bersama relawan dan warga membersihkan puing rumah, yang roboh terkena longsor di Desa Cihonje, Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (18/12).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Sejumlah personel Tagana bersama relawan dan warga membersihkan puing rumah, yang roboh terkena longsor di Desa Cihonje, Gumelar, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan yang terjadi di wilayah Banyumas Rabu (10/1) siang hingga malam, menyebabkan longsor di Desa Kaliwangi Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyums. Akibat bencana ini, tiga rumah warga ambruk rata dengan tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. "Bila kami tidak waspada, mungkin kami semua bisa menjadi korban," jelas Sito (37), salah seorang warga yang rumahnya hancur, Kamis (11/1).

Menurutnya, kejadian bencana tersebut berlangsung saat badha Maghrib, atau sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, Sito mengaku bersama seluruh anggota keluarganya yang terdiri atas isteri dan seorang anaknya yang masih berusia lima tahun, sedang berada di rumah. "Di luar rumah, kondisi sedang hujan meski tidak terlalu deras," katanya.

Pada saat mereka sedang berada di rumah itulah, terdengar suara gemuruh dari belakang rumah. Situ yang merasa curiga terjadi apa-apa dengan bukit di belakang rumah, segera ke luar rumah untuk melihat apa yang sedang terjadi. "Ternyata benar, bukit yang tidak jauh berada di belakang rumah seperti sedang bergerak turun," jelasnya.

Mengetahui hal itu, dia segera berteriak pada isterinya untuk segera ke luar rumah. Demikian juga dengan orang tuanya, Rosadi (60) yang tinggal di sebelah rumah Sito.

Mendengar teriakan suaminya, Maratus Salamah (40), segera berlari ke luar rumah sambil menggendong anaknya, Alfira Putri (3). Demikian juga dengan Rosadi dan istrinya, Sawen (55). Mereka kemudian bersama-sama berlari menjauhi rumah mereka.

Tak berapa lama, bukit yang longsor kemudian menyeret dan menghancurkan tiga rumah yang ada di bawahnya. Masing-masing rumah milik Rosidi sebanyak dua unit, dan rumah milik Sito satu unit. "Meski rumah kami hancur, kami masih bersyukur masih diberi keselamatan oleh Yang Maha Kuasa," kata Sito.

Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyumas Kusworo, juga mengaku bersyukur tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. "Untung saja Sito bersikap waspada. Bila suara gemuruh itu diabaikan, mungkin kejadiannya akan lain," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta agar warga Kabupaten Banyumas yang tinggal di daerah-daerah rawan longsor selalu bersikap waspada. Khususnya pada musim penghujan seperti sekarang, karena curah hujan selama Januari 2018 diperkirakan akan terus menyiram wilayah Banyumas.

Dia menyebutkan, tim dari TRC BPBD Banyumas bersama organisasi relawan yang lain seperti Tagana, SAR Banyumnas dan berbagai pihak terkait masih melakukan pembersihan di lokasi longsor. "Kerugian masih kami hitung. Namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, karena ada beberapa barang berharga seperti sepeda motor dan barang elektronik yang tertimbun longsoran," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement