Selasa 09 Jan 2018 21:46 WIB

Program Pelatihan OK OCE Dikritik, Ini Jawaban Santai Sandi

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi ringan kritik mengenai program pelatihan One Kecamatan One Center of Enterpreneurship (OK-OCE).  Pelatihan itu disebut kurang praktis atau hanya berisi kata-kata tanpa tindak lanjut yang jelas alias "cuap-cuap".

Sandiaga mengatakan hal itu wajar terjadi dalam sebuah pelatihan. Ia bahkan menganggap mustahil suatu pelatihan dapat diberikan tanpa kata-kata. "Kalau program cuap-cuap, ya pelatihan itu memang seperti itu ya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (9/1).

Awalnya, Sandiaga mencontohkan ibunya, Mien R Uno,yang sering memberikan berbagai pelatihan. Politikus Gerindra itu lalu memainkan mimik wajahnya di hadapan para wartawan.

"Ya harus cuap, kalau diam aja, enggak bercuap, apa yang mau di....," kata Sandiaga bergurau sembari mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan melihat ke kanan dan ke kiri.

Ia sempat diam sesaat dalam posisi itu. Kelakuan Sandiaga ini mengundang tawa para wartawan yang ada di Balairung, Balai Kota DKI. "Kalau saya bilang saya akan berikan pelatihan, (diam lagi sambil mengatupkan bibir_rep), boleh enggak? Ini setiap kali saya buka mulut, namanya cuap," kata dia.

Sandiaga menjelaskan, pelatihan OK OCE bertujuan untuk memberikan contoh dan motivasi bagi para calon pengusaha dan pengusaha baru. Oleh karena itu, kata-kata menjadi bagian penting dalam kegiatan tersebut.

Ia juga mengingatkan pesan Gubernur Anies Baswedan untuk tak mendegradasi kata-kata. Ia meminta kata-kata yang disampaikan dalam pelatihan OK-OCE dihargai, sebab itu menjadi narasi dan gagasan yang harus disampaikan sebelum kerja sesungguhnya dimulai. "Gagasan itu diawali dari kata-kata," ujar dia.

Kendati demikian, mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini mengapresiasi kritik yang datang sebagai masukan. Ia mengakui pelatihan OK-OCE belum berjalan ideal.

Idealnya, pelatihan OK-OCE tidak dilakukan oleh aparat sipil negara (ASN), namun pengusaha. Mereka tidak hanya memberikan teori, namun juga akan menyediakan pendampingan.

Namun, pada praktiknya hal ini masih sedikit rancu. Ia berharap penyelenggaraan pelatihan OK OCE akan bisa digarap dengan lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement