Selasa 09 Jan 2018 14:05 WIB

Polresta Tasikmalaya Waspadai Penimbunan Beras

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Winda Destiana Putri
Beras
Foto: Pixabay
Beras

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polresta Tasikmalaya mewaspadai penimbunan beras yang mungkin saja dilakukan oknum tak bertanggungjawab di gudang-gudang penyimpanan. Sikap waspada ini diambil menyusul kenaikan harga beras sejak Desember 2017.

Kasatreskrim Polresta Tasikmalaya AKP Bimo Moernanda mengatakan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan penimbunan beras hingga menyebabkan kelangkaan. Namun untuk saat ini, berdasarkan penggalian informasi, belum terjadi kelangkaan beras. Kenaikan harga baru terjadi karena jumlah permintaan terlampau banyak dari stok yang ada.

"Antisipasi penimbunan apabila ada kelangkaan bahan pokok terutama beras maka akan operasi ke gudang-gudang. Sampai saat ini belum ada kelangkaan barang," katanya pada wartawan, Selasa (9/1).

Polresta Tasikmalaya sebagai leading sector Satgas Pangan terus memonitor harga komoditas yang mengalami peningkatan. Pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan anggota Satgas Pangan lainnya seperti Dinas Ketahanan Pangan, Bulog atau Dinas Perindustrian guna mencari solusi.

"Kalau untuk beras sendiri di pasar-pasar tiap hari dicek ada kenaikan, dari Polresta ada tim satgas pangan koordinasi dengan Bulog, (Dinas) Pertanian lalu hasilnya seperti kami lakukan operasi pasar supaya harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi)," ujarnya.

Berdasarkan pantauan pada toko penjual beras, harga mengalami kenaikan 1.000-2.000 rupiah per kilogram. Kenaikan menyentuh beras untuk kualitas rendah, medium dan tinggi. Kenaikan sendiri sudah terjadi sejak Desember 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement