REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Di tengah euforia Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor, berita mengejutkan datang dari Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman. Ia resmi mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Bogor pada Senin (8/1).
Pengunduran diri Usmar disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tertanggal pada hari yang sama.
Dalam surat tersebut, Usmar menjelaskan, keputusan pengunduran diri dilakukan berdasar keinginannya sendiri sekaligus menunjang kinerja Partai Demokrat dalam mengusung Bima Arya-Dedie A Rachim dalam Pilwalkot 2018. Demi proses kelancaran pilwalkot yang di support Demokrat saya mengundurkan diri, ujar Usmar, Senin malam.
Setelah pengunduran dirinya ini, Usmar berkomitmen untuk tetap fokus melanjutkan pekerjaannya sebagai wakil wali kota sampai ada penetapan pimpinan Kota Bogor yang baru. Ia juga berjanji akan mengawal pelaksanaan Pilwalkot pada Juni.
Keputusan Usmar tersebut juga dikatikan dengan kekecewaannya karena gagal diusung Partai Demokrat dalam Pilwalkot 2018. Sebelumnya, ia digadang-gadang ikut kontestasi. Tapi, nyatanya, Partai Demokrat mengusung Bima-Dedie.
Komunikasj politik yang dilakukan Bima langsung ke pimpinan pusat partai-partai menjadi sumber kekecewaan Usmar berikutnya. Tidak hanya dirinya, kekecewaan turut dirasakan kader partai di tingkat daerah.
Menanggapi kekecewaan Usmar, Bima menyebutkan hal tersebut sebagai kesalahpahaman. Ia menyebutkan, dirinya sibuk ketika menerima surat keputusan dari masing-masing Dewan Pimpinan Pusat partai selama beberapa hari terakhir. "Cuma miskomunikasi," ucap Bima, Ahad (7/1).