REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line kini bisa lebih mudah dalam menggunakan moda transportasi tersebut. Sebab, saldo minimum Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu bank yang sebelumnya Rp 13 ribu kini menjadi Rp 5.000.
"Karena sudah ada mesin fare adjustment atau penyelaras tarif. Seiring berlakunya mekanisme penyelarasan tarif, pengguna KMT juga akan semakin diuntungkan dengan berkurangnya saldo minimum dari sebelumnya Rp 13 ribu menjadi Rp 5.000," kata Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, Senin (8/1).
Terkait hal tersebut, Eva mengatakan pihak KCI akan menjual KMT dengan harga lebih murah. Sebelumnya, KMT dijual seharga Rp 50 ribu dengan saldo sebesar Rp 30 ribu, sedangkan saat ini hanya seharga Rp 25 ribu dengan saldo berisi Rp 5.000.
"Sementara pengguna KMT yang kurang saldo atau jika perjalanan melebihi tarif minimum Rp 5.000 yang terdapat pada kartu maka dapat melakukan top up di mesin penyelaras tarif atau loket dua arah yang tersedia di stasiun," tutur Eva.
Fasilitas bagi pengguna KMT tersebut, diharapkan dapat menambah jumlah pengguna KMT setiap harinya. Menurut Eva, menggunakan KMT akan lebih praktis daripada harus berkali-kali membeli Tiket Harian Berjaminan (THB).
"Penggunaan KMT sudah tentu menguntungkan pengguna agar tidak perlu selalu bolak-balik ke loket setiap akan melakukan perjalanan KRL untuk mengisi tarif dan menukarkan jaminan kartu seperti jika pengguna memakai THB," kata dia.