Ahad 07 Jan 2018 15:56 WIB

Hewan Ternak di Sukabumi Mati Misterius

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Peternakan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Peternakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus kematian hewan ternak di Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian dari Pemkab Sukabumi.  Di mana Dinas Peternakan (Disnak) Sukabumi telah menerjunkan pentugas untuk menyelidiki penyebab kematian ternak domba milik warga.

Sebelumnya, sejumlah hewan ternak domba di Kampung Cikawung RT 03 RW 08 Desa Sindangraja, Kecamatan Curugkembar, Jawa Barat ditemukan mati misterius pada Jumat (5/1) pagi. Hingga kini penyebab dari matinya hewan ternak tersebut belum bisa diketahui secara pasti. Hewan ternak ini ditemukan mengalami sejumlah luka pada bagian tubuhnya diduga akibat terkaman binatang lain.
 
Dari dinas sudah menugaskan petugas setempat untuk konfirmasi terkait peristiwa tersebut, ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Pengolahan Hasil Peternakan Disnak Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu kepada wartawan, Ahad (7/1). Saat ini lanjut dia pemeriksaan petugas di lapangan masih dilakukan dan disnak masih menunggu hasilnya.
 
Winda menerangkan, sangat dimungkinkan dalam kondisi tertentu ada binatang yang biasa ada di hutan turun ke permukiman warga. Diduga binatang tersebut kelaparan dan memangsa hewan ternak milik warga.
 
Oleh karena itu lanjut Winda, masyarakat harus waspada untuk mengantisipasi adanya hal tersebut. Namun kata dia kepastian terkait penyebab kematian hewan ternak tersebut menunggu hasil pemeriksaan petugas di lapangan.
 
Kepala Desa Sindangraja, Curugkembar Anggi mengatakan, ada tiga ekor domba yang mati dan dimiliki oleh dua orang warga mati secara misterius. Pada saat ditemukan hewan ternak mengalami luka besar pada bagian perut dan yang lainnya hanya tinggal tengkorak, imbuh dia.
 
Anggi menuturkan, peristiwa matinya hewan ternak ini diperkirakan terjadi pada Kamis (4/1) malam. Pasalnya, pemilik domba baru mengetahui kematian hewan ternaknya pada Jumat pagi.
 
Aparat desa ungkap Anggi, belum mengetahui penyebab pasti dari matinya domba milik warga tersebut.Saat ini lanjut dia pemerintah desa masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut. 
 
Harapannya penyebab dari kematian unggas bisa diungkap dalam waktu cepat. Dari hasil penelusuran sementara di lokasi kejadian tidak ada bekas atau jejak binatang lain,cetus dia.
 

Anggi mengungkapkan, kini pemerintah desa hanya meminta warga melakukan langkah antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan. Caranya sambung dia dengan meminta kepala dusun (kadus) untuk menggiatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) di wilayahnya masing-masing. Sehingga adanya kasus kematian hewan ternak ini bisa dicegah dan tidak terulang kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement