REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi salah satu elemen penting yang sangat dibutuhkan saat penanganan dampak Siklon Tropis Cempaka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun lalu. Sampai akhir tahun, PMI DIY berhasil mengumpulkan donasi mencapai Rp 150 juta lebih.
Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo mengatakan, donasi yang terkumpul di PMI DIY sebanyak Rp 138.359.739. Selain itu, ada pula donasi berupa barang bantuan yang setidaknya mencapai nilai Rp 30.520.000.
"Donasi itu telah dimanfaatkan untuk bantuan pangan, pelayanan air dan sanitasi bersih, dukungan psikososial dan pelayanan kesehatan," kata Prabukusumo di Musyawarah Kerja Daerah PMI DIY 2017/2018 di Ndalem Agung Palagan, Sabtu (6/1).
Sampai 4 Januari 2018, PMI DIY telah mengerahkan 453 sukarelawan, 16 ambulans, empat truk tangki, empat perahu karet dan enam water torn. Selain itu, ada pula bantuan-bantuan logistik lain yang dikerahkan.
Mulai 1.517 selimut, 220 paket perlengkapan bayi, 295 paket pembersih, 135 set dapur, dan 42 paket perlengkapan keluarga. Ada pula 99 rol, enam terpal, 150 jerigen, 10 paket alat pembersih, 10 kilo klorin, 11 tenda keluarga, 30 cangkul, 30 sekop, 30 ketel dan 15 tikar.
"Saat tanggap darurat, PMI sudah mendistribusikan air 67.000 liter, pembersihan tiga titik failitas umum, pembersihan sanitasi 10 titik, pembersihan sumur (klorin) 106 titik, 13 layanan kesehatan ke 568 orang, dan psikososial ke 127 anak di Bantul dan Kulonnprogo," ujar Prrabukusumo.
Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung kerja-kerja kemanusiaan PMI. Prabukusumo turut berterima kasih atas kado istimewa pada akhir tahun yaitu UU Kepalangmerahan.
"Yang telah disetujui untuk disahkan melalui DPR-RI dan pemerintah pada 11 Desember 2017 yang lalu," kata Prabukusumo.